Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa Faisol Riza yang dipercaya oleh Presiden Prabowo untuk menjabat sebagai Wakil Menteri Perindustrian, merupakan sosok yang memahami persoalan industri pengolahan (manufaktur).

"Pak Faisol, pak Wamen ini mengerti betul mengenai manufaktur, paham betul mengenai urat nadi, paham betul mengenai apa yg menjadi challenge, apa yg menjadi kekuatan dari manufaktur," kata dia di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, hal itu karena Wamen Faisol dalam karir politiknya pernah bertugas menjadi Ketua Komisi VI DPR RI 2019--2024 yang pada masa itu merupakan mitra Kemenperin dalam mengawal pemajuan industri dalam negeri, sebelum akhirnya Kemenperin berpindah mitra ke Komisi VII.

Oleh karena itu, Menperin Agus yakin dengan hadirnya sosok Faisol Riza di institusi Kementerian Perindustrian dapat membawa kemajuan pada industri dalam negeri yang berdampak pada perekonomian negara.

"Saya yakin bahwa beliau paham betul sehingga kehadiran beliau di Kemenperin sebagai Wamenperin saya kira seperti manufaktur akan menjadi nilai tambah bagi Kemenperin dan juga insyaAllah bagi para pelaku usaha, dan para pelaku industri itu sendiri," katanya.

Lebih lanjut, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menyampaikan, dirinya dan Menperin Agus bakal terus mengupayakan untuk memajukan manufaktur dalam negeri, mengingat sektor industri merupakan salah satu roda penggerak perekonomian nasional.

"Mudah-mudahan tenaga dan pikiran saya berguna, bermanfaat bisa membantu beliau sebagai Menteri Perindustrian," katanya.

Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto melantik Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Menteri Perindustrian, dan Faisol Riza sebagai Wakil Menteri Perindustrian di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10).

Adapun salah satu Visi dan Misi Asta Cita yang dicanangkan oleh Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yakni menargetkan Indonesia bisa menjadi negara industrialisasi, sehingga target pertumbuhan ekonomi di atas 8 persen bisa terwujud.

Baca juga: Indonesia-China bentuk perusahaan patungan manufaktur sel baterai EV
Baca juga: Bappenas: Industrialisasi terfokus kunci selamatkan manufaktur RI
Baca juga: Kemenperin dorong industri manufaktur terapkan SNI