Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat memprioritaskan pengawasan keamanan pangan terpadu di pasar tradisional, swalayan dan pasar lokasi binaan di wilayah tersebut.
"Pastinya keamanan pangan jadi prioritas. Bagaimana kita meyakinkan bahwa pangan itu memang benar-benar aman," kata Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa.

Dia mengatakan bahwa pemantauannya pun dilakukan secara terus-menerus.
Pengawasan tersebut dilakukan oleh jajaran Dinas ataupun Suku Dinas (Sudin) Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Pusat bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jakarta dan Dinas Kesehatan atau Suku Dinas Kesehatan.

"Intinya adalah kita ingin meyakinkan bahwa pangan kita itu sudah memenuhi standar keamanan," katanya.

Kepala Suku Dinas (Kasudin) KPKP Kota Administrasi Jakarta Pusat, Penty Yunesi Pudyastuti menyebutkan bahwa pengawasan keamanan pangan dilakukan rutin sebulan sekali.

"Kami sudah melakukan pengawasan keamanan pangan terpadu di beberapa pasar yang ada di Jakarta Pusat pada Selasa, 8 Oktober 2024 untuk di bulan ini," kata Penty.

Baca juga: Jakarta Selatan awasi pangan terpadu pada pasar tradisional dan modern

Baca juga: DKI latih pedagang pasar tradisional untuk menjamin keamanan pangan
Suku Dinas (Sudin) Ketahanan Pangan Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Kota Administrasi Jakarta Pusat melakukan pengawasan keamanan pangan terpadu, di Lotte Mart Green Pramuka, Kecamatan Cempaka Putih, Kamis (15/2/2024). ANTARA/HO-Pemkot Jakarta Pusat/am.

Dalam kegiatan pengawasan tersebut, Suku Dinas (Sudin) KPKP Jakarta Pusat mengunjungi beberapa pasar dengan mengambil sampel hasil pertanian dan empat sampel peternakan.
Pasar Blok G Tanah Abang, pihaknya mengambil 19 sampel pertanian dan enam sampel peternakan. Untuk di Pasar Gandaria di Kebon Melati, Tanah Abang, mengambil 23 sampel pertanian dan lima sampel peternakan.

Sedangkan di Pasar Lontar atau Pasar Kebon Melati mengambil 18 sampel pertanian dan sembilan sampel peternakan. Terakhir, di Pasar Palmerah mengambil 26 sampel pertanian dan enam sampel peternakan.

"Total sampel yang kami uji coba ada 128 sampel dengan rincian 98 sampel pertanian dan 30 sampel peternakan. Jadi di Oktober ini sudah kami lakukan," kata Penty.

Penty mengungkapkan, kesimpulan dari hasil pengujian dan pemeriksaan bahan pangan usai diuji coba, yakni seluruh sampel layak dikonsumsi 100 persen.

Dinas KPKP DKI Jakarta juga terus berkoordinasi dengan Perumda Pasar Jaya, terutama kepada pengelola masing-masing pasar agar mereka terlibat melakukan pengawasan pangan.

Selain itu, Dinas KPKP DKI Jakarta juga aktif melakukan pemantauan ke sentra-sentra sayuran dan peternakan di luar kota dengan didampingi Dinas KPKP setempat.