Jakarta (ANTARA) - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) membuka Pameran Cerita Panji: Prahara, Kembara, Asmara untuk mengenalkan sekaligus merefleksikan nilai-nilai dan pesan moral penting dari naskah kuno Nusantara kepada masyarakat.

"Cerita Panji terus hidup dan bertransformasi dari zaman ke zaman, mulai dari relief, wayang, tarian, hingga naskah-naskah kuno. Sudah semestinya berbagai produk seni itu dikenal kembali oleh masyarakat Indonesia," kata Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpusnas Mariana Ginting di Perpusnas, Jakarta, Selasa.

Baca juga: Perpusnas-Kemenhan ulas pentingnya literasi pertahanan bagi masyarakat

Ia menyebutkan, hingga saat ini terdapat 11.308 koleksi cerita-cerita Panji dalam Online Public Access Catalog (OPAC) Perpusnas, yang terus diarusutamakan mengingat Cerita Panji telah ditetapkan sebagai memori dunia oleh UNESCO pada tahun 2017.

"Pameran temporer hasil kolaborasi Perpusnas dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini merupakan upaya untuk mengumpulkan serpihan mosaik serta menyatukannya sehingga terbentuk narasi pengembaraan Panji melintas berbagai ranah dan belahan bumi," ujar dia.

Mariana juga menyampaikan, ada banyak versi cerita Panji di tengah masyarakat yang informasinya masih berserakan dan belum menjadi kesatuan yang utuh, sehingga perlu terus dikumpulkan dan menjadi perhatian khusus bagi Perpusnas untuk terus menggalinya.

"Perpusnas melalui pameran ini terus berupaya melestarikan dan memajukan kebudayaan. Perpusnas juga akan menyuguhkan pagelaran seni tari Panji serta lokakarya ekspresi seni lukis Topeng Panji," ucapnya.

Baca juga: Pemkot Pontianak sosialisasi Satu Kartu Terintegrasi Perpusnas RI

Maria menegaskan, cerita Panji memiliki pesan-pesan moral yang akan terus relevan untuk diketahui oleh para generasi muda.

"Sudah waktunya bangsa kita mengetahui warisan dari para leluhur, dan Indonesia patut bangga atas cerita-cerita Panji yang telah masuk memori dunia, cerita Panji ini sudah mengembara melintasi batas-batas wilayah dan menyebar ke Asia Tenggara, bahkan dunia," tuturnya.

Ia juge mengemukakan, Perpusnas terus menghimpun naskah-naskah Nusantara yang hingga saat ini terkumpul sebanyak 12.700 koleksi naskah, dan terus membuka kesempatan bagi masyarakat yang memiliki naskah-naskah kuno dari berbagai bahasa untuk didigitalisasi di Perpusnas.

"Pelestarian naskah-naskah kuno ini juga bagian dari upaya mencerdaskan anak bangsa yang tidak dapat terwujud dengan sendirinya, kita tidak mungkin bekerja sendiri, perlu kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak tentunya," kata Mariana.

Pameran temporer Cerita Panji di Perpusnas akan berlangsung hingga 24 Oktober 2024.

Baca juga: Perpusnas ditetapkan sebagai hub Jaringan Inovasi Pelayanan Publik