Jokowi janji tetapkan Hari Santri Nasional pada 1 Muharam
28 Juni 2014 00:18 WIB
Kampanye Jokowi Di Majalengka. Calon presiden pasangan nomor urut dua, Joko Widodo melemparkan tawa ketika berkampanye di hadapan para pendukung dan relawan di Lapangan GOR Majalengka, Jawa Barat, Rabu (18/6). Dalam kampanye tersebut Joko Widodo menyampaikan kembali soal program Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar yang sudah dijalankan ketika menjadi Walikota Surakarta dan Gubernur DKI Jakarta. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Malang, 27/6 (Antara) - Calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) berjanji memperjuangkan pencanangan Hari Santri Nasional yang rencananya akan diperingati setiap 1 Muharram.
Hal tersebut disampaikannya secara langsung saat melakukan kunjungan di Pondok Pesantren (ponpes) Babussalam di Banjarejo, Pagelaran, Malang, Jawa Timur.
Sementara itu, pencanangan Hari Santri Nasional itu merupakan permintaan dari Ponpes Babussalam yang disampaikan oleh pimpinan ponpes KH Thoriq Darwis.
"Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirahim, dengan ini saya mendukung 1 muharram ditetapkan sebagai hari santri nasional. Pernyataan ini juga langsung saya tandatangani," kata Jokowi di Ponpes Babussalam, Malang, Jawa Timur, Jumat malam.
Menurut dia, kondisi santri di Indonesia saat ini harus diperjuangkan mengingat ponpes memegang peranan penting dalam pelaksanaan revolusi mental di Indonesia.
"Revolusi mental itu harus dilakukan. Sedangkan ponpes, saya pikir memegang peranan penting dalam revolusi mental. Ponpes itulah kunci utamanya. Makanya, saya menyanggupi permintaan penetapan hari santri nasional itu," ujar Jokowi.
Dia menuturkan peran penting tersebut dimiliki ponpes karena mata pelajaran yang diajarkan kepada murid-muridnya kebanyakan mengenai budi pekerti, sikap dan nilai-nilai luhur manusia.
"Di ponpes itu banyak sekali diajarkan mengenai akhlakul karimah, bahwa seorang manusia harus memiliki akhlak, budi pekerti dan mental yang baik, sehingga dapat menjalani kehidupan dengan baik dan benar," ungkap Jokowi.
Kunjungan Jokowi pada malam hari di ponpes tersebut diakhiri dengan penandatanganan surat perjanjian penyanggupan penetapan hari nasional pada 1 Muharram yang disaksikan oleh tim kampanye Jokowi dan segenap jajaran kiyai dan ulama Ponpes Babussalam.
Pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden pada 9 Juli 2014 mendatang akan diikuti oleh dua pasangan capres dan cawapres, yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Jokowi-Jusuf Kalla. (R027)
Hal tersebut disampaikannya secara langsung saat melakukan kunjungan di Pondok Pesantren (ponpes) Babussalam di Banjarejo, Pagelaran, Malang, Jawa Timur.
Sementara itu, pencanangan Hari Santri Nasional itu merupakan permintaan dari Ponpes Babussalam yang disampaikan oleh pimpinan ponpes KH Thoriq Darwis.
"Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirahim, dengan ini saya mendukung 1 muharram ditetapkan sebagai hari santri nasional. Pernyataan ini juga langsung saya tandatangani," kata Jokowi di Ponpes Babussalam, Malang, Jawa Timur, Jumat malam.
Menurut dia, kondisi santri di Indonesia saat ini harus diperjuangkan mengingat ponpes memegang peranan penting dalam pelaksanaan revolusi mental di Indonesia.
"Revolusi mental itu harus dilakukan. Sedangkan ponpes, saya pikir memegang peranan penting dalam revolusi mental. Ponpes itulah kunci utamanya. Makanya, saya menyanggupi permintaan penetapan hari santri nasional itu," ujar Jokowi.
Dia menuturkan peran penting tersebut dimiliki ponpes karena mata pelajaran yang diajarkan kepada murid-muridnya kebanyakan mengenai budi pekerti, sikap dan nilai-nilai luhur manusia.
"Di ponpes itu banyak sekali diajarkan mengenai akhlakul karimah, bahwa seorang manusia harus memiliki akhlak, budi pekerti dan mental yang baik, sehingga dapat menjalani kehidupan dengan baik dan benar," ungkap Jokowi.
Kunjungan Jokowi pada malam hari di ponpes tersebut diakhiri dengan penandatanganan surat perjanjian penyanggupan penetapan hari nasional pada 1 Muharram yang disaksikan oleh tim kampanye Jokowi dan segenap jajaran kiyai dan ulama Ponpes Babussalam.
Pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden pada 9 Juli 2014 mendatang akan diikuti oleh dua pasangan capres dan cawapres, yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Jokowi-Jusuf Kalla. (R027)
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: