Sungaiselan (ANTARA News) - Angin puting beliung menghantam dua desa di Kecamatan Sungaiselan, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung pada Jumat sore.

Kepala Dinas Sosial Tenga Kerja dan Transmigrasi Bangka Tengah Siti kepada Antara membenarkan, Jumat, peristiwa alam yang menghantam puluhan rumah penduduk di dua desa tersebut.

Dua desa yang diterjang angin puting beliung dengan durasi sekitar 20 menit tersebut yaitu Desa Keretak dan Keretak Atas yang mengakibatkan puluhan unit rumah mengalami rusak berat dan ringan.

"Kami langsung turun ke lapangan menyalurkan bantuan darurat dan mendirikan tenda untuk warga yang rumahnya tidak bisa dihuni karena mengalami rusak berat," ujarnya.

Sementara Kepala Desa Keretak Nur Ikhsan melalui telepon seluler menjelaskan, tidak ada korban jiwa akibat pusaran angin puting beliung tersebut namun sekitar 30 unit rumah mengalami rusak berat dan ringan.

"Kebanyakan kerusakan terjadi pada atap akibat disapu angin yang tiba-tiba kencang sehingga warga yang sedang berada di dalam rumah langsung berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri," ujarnya.

Ia menjelaskan, data sementara terdapat sebanyak 30 unit rumah mengalami rusak dan rusak berat terdapat 10 unit dengan rincian di RT 04 sebanyak tiga rumah, RT 05 sebanyak dua rumah dan RT 12 sebanyak 5 unit rumah.

"Rumah warga yang mengalami kerusakan parah itu terdapat di atap, dimana hampir seluruh atapnya terbongkar dan terbang disapu angin," ujarnya.

Ia menyatakan, warga yang rumahnya mengalami rusak sudah mendapat penanganan cepat dari pihak desa dan Dinsosnakertrans tidak berapa lama setelah kejadian.

"Pemerintah daerah membantu sembilan bahan pokok dan 19 unit tenda dipasang di rumah warga yang mengalami kerusakan sedang hingga berat," ujarnya.

Ia mengatakan, hingga Jumat malam pihaknya masih melakukan pendataan rumah warga yang terkena angin puting beliung untuk dilaporkan kepada Pemkab Bangka Tengah.

"Laporan sementara satu jam setelah kejadian sebanyak 30 unit rumah mengalami rusak berat dan ringan, namun kami melakukan pendataan ulang untuk mengetahui jumlah pasti rumah yang rusak untuk diusulkan mendapat bantuan," ujarnya.
(KR-DSD/A029)