Jakarta (ANTARA) - PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), distributor resmi Mazda di Indonesia mendukung gelaran Jakarta Fashion Week 2025 sekaligus berkolaborasi bersama empat desainer mode lokal, yaitu ASHA, Jan Sober, Studio MORAL, dan Rani Hatta untuk gelaran tersebut pada Senin (21/10). "Partisipasi kami di Jakarta Fashion Week 2025 adalah wujud nyata komitmen Mazda dalam mendukung industri kreatif di Indonesia, khususnya di ranah mode, desain, dan gaya hidup," kata Chief Operating Officer PT Eurokars Motor Indonesia Ricky Thio saat ditemui di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin.

Tahun ini, Mazda bersama empat desainer mode tersebut mengusung tema "Crafted in Style" untuk menggambarkan karakteristik produk Mazda yang dibuat dengan perhatian khusus pada detail dan estetika. Pabrikan tersebut percaya bahwa acara fesyen tersebut adalah panggung yang ideal untuk memperlihatkan portofolio mereka.

"Brand ASHA ini memang banyak menggali inovasi desain, jadi kita melihat lintas zaman dan generasi yang lebih modern, kita mengangkatnya dengan warna hitam," kata Asha Smara Darra selaku pendiri jenama ASHA.

Baca juga: Mazda dukung JFW karena kesamaan visi desain dan gaya
Koleksi dari jenama lokal ASHA bersama pabrikan otomotif asal Jepang Mazda dalam gelaran Jakarta Fashion Week 2025 di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin. (ANTARA/Vinny Shoffa Salma)

Lebih lanjut, masing-masing desainer memiliki ciri khas tersendiri yang telah disesuaikan untuk tema Crafted in Style di Jakarta Fashion Week 2025. Jenama ASHA membuat sekitar 13 item busana yang semuanya berwarna hitam, dengan potongan asimetris untuk seluruh koleksinya kali ini.

Tidak hanya potongan asimetris, Asha juga memadukan topeng hitam ala "cyber punk" untuk semua model yang memeragakan koleksi busananya. Hal ini dilakukan untuk memperkuat gaya futuristik karya busananya sekaligus merepresentasikan visi dari Mazda.

Selain jenama ASHA, ada Jan Sober yang menampilkan 14 koleksi busana formal untuk pria dan perempuan yang memiliki potongan asimestris di beberapa bagian.

Baca juga: Jakarta Fashion Week 2025 digelar hingga 27 Oktober 2024
Koleksi dari jenama lokal Jan Sober bersama pabrikan otomotif asal Jepang Mazda dalam gelaran Jakarta Fashion Week 2025 di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin. (ANTARA/Vinny Shoffa Salma)
Ada beberapa item busana yang dihadirkan Jan Sober kali ini, antara lain gaun putih berbahan kain tile berwarna putih dan hitam, atasan dari brokat, serta jas berwarna netral yang dapat dipadupadankan dengan celana maupun rok.

Selanjutnya, ada Rani Hatta yang masih menampilkan koleksi busana formal dan semi formal dengan dominasi warna abu-abu, hitam, dan cokelat. Total ada 14 item busana yang dirancang oleh Rani Hatta untuk koleksi kali ini.

Baca juga: Album Asia: Mengintip gelaran Jakarta Muslim Fashion Week 2025
Koleksi dari jenama lokal Rani Hatta bersama pabrikan otomotif asal Jepang Mazda dalam gelaran Jakarta Fashion Week 2025 di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin. (ANTARA/Vinny Shoffa Salma)
Cukup berbeda dari dua desainer lainnya, Rani Hatta menampilkan potongan simetris dan look yang lebih simple untuk koleksinya tersebut. Dia juga menambahkan aksentuasi tali di beberapa item koleksinya untuk menambah kesan edgy dan feminim secara bersamaan.

Terakhir, ada Studio MORAL yang menampilkan 20 item busana dengan warna-warna yang lebih berani, seperti kuning, hijau daun, dan biru tua. Beberapa item busana dalam koleksi kali ini juga disandingkan dengan aksesori berwarna metalik untuk menambah kesan futuristik di dalamnya.

Baca juga: Kemendag: Kerja sama kunci wujudkan Indonesia pusat busana sopan
Koleksi dari jenama lokal Studio MORAL bersama pabrikan otomotif asal Jepang Mazda dalam gelaran Jakarta Fashion Week 2025 di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin. (ANTARA/Vinny Shoffa Salma)
Item busana yang dihadirkan oleh Studio MORAL, antara lain rok pendek, celana panjang, jaket berbahan dasar kulit, hingga mantel panjang. Koleksi busana tersebut cocok digunakan untuk acara informal maupun acara peragaan busana lainnya.

"Kita percaya bahwa bangsa Indonesia itu harus meng-craft (membuat kerajinan), saya yakin ini dapat memberikan karya-karya terbaik (dari para perancang mode lokal)," kata Ricky.

Baca juga: Jakarta masih menjadi kiblat fesyen Indonesia