Manado (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian ESDM, mencatat sebanyak 30 kali gempa embusan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, periode tanggal 1-15 Oktober 2024.

Terekam juga sebanyak tiga kali vulkanik dangkal, 17 kali gempa vulkanik dalam, satu kali gempa tektonik lokal dan 105 kali gempa tektonik jauh.

"Pada tanggal 11 Oktober 2024 terekam gempa embusan sebanyak sembilan kali, vulkanik dalam lima kali dan gempa tektonik jauh sebanyak 10 kali kejadian," kata Kepala PVMBG P Hadi Wijaya dalam laporan yang diterima di Manado, Senin.

Dalam laporan aktivitas Gunung Ruang yang dibagikan Ketua Pos PGA Karangetang, Yudia P Tatipang dalam grup percakapan 'Info Gunung Api Sitaro' disebutkan, dari hasil evaluasi pada umumnya, kegempaan vulkanik di Gunung Ruang cenderung rendah, lebih didominasi oleh gempa tektonik.

Baca juga: PVMBG minta warga jauhi radius bahaya dua kilometer Gunung Ruang

Baca juga: Badan Geologi: Aktivitas vulkanik Gunung Ruang di Sulut belum normal
Hal ini diperkirakan akibat pengaruh dari subduksi Sulawesi Utara dan subduksi ganda di Laut Maluku.

Hadi menambahkan, aktivitas Gunung masih belum kembali ke normal, meski jumlah kegempaan sudah jauh menurun dibandingkan dengan bulan April-Mei 2024, di mana jumlah gempa vulkanik pada kisaran 1-3 per hari.

Namun, secara visual masih teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis-tebal dan tinggi sekitar 50 200 meter dari puncak.

Dia mengatakan, pada periode 1-15 Oktober 2024 jumlah gempa vulkanik dalam lebih sedikit dibandingkan dengan periode bulan September 2024.

Tinggi asap tercatat menurun dan jumlah gempa embusan lebih sedikit dibandingkan dengan bulan Juni 2024.

Gempa vulkanik dalam berkaitan dengan adanya migrasi magma dari kedalaman tertentu.

"Potensi bahaya saat ini berupa erupsi yang menghasilkan lontaran material pijar, dan paparan abu vulkanik yang bergantung pada arah dan kecepatan angin serta lahar bila hujan deras turun di sekitar Gunung Ruang," katanya.
Hadi menambahkan, berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanik Gunung Ruang masih pada level II (waspada).*

Baca juga: Badan Geologi catat 20 kali gempa embusan Gunung Ruang

Baca juga: PVMBG: Kegempaan vulkanik Gunung Ruang cenderung rendah