Jakarta (ANTARA News) - Asosiasi Bursa Kerja Indonesia (ABKI) mengharapkan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dapat menciptakan lapangan kerja bagi 11 juta lebih lulusan Sekolah Menengah Kejuruan, apabila pasangan nomor urut satu itu mampu melenggang menjadi RI-1 dan RI-2.

"Melalui pembelaan Pak Prabowo terhadap tenaga kerja wanita Wilfrida Soik di Malaysia, memberikan bukti perhatiannya kepada sektor ketenagakerjaan. Untuk itu, kami berharap nantinya Pak Prabowo bisa melanjutkannya untuk cakupan yang lebih luas kepada para tenaga kerja jika dia terpilih, terutama perlindungan kepada TKI di luar negeri" kata Ketua Umum ABKI Muhsein Saleh Badegel di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, pembelaannya untuk Wilfrida merupakan bukti kinerja perlindungan terhadap TKI dan bukan bermotif pencitraan. Selain itu, Prabowo dianggapnya memiliki keseriusan dalam memenuhi tuntutan para buruh yang menuntut disetujuinya 80 komponen hidup layak.

Dia juga kagum pada Prabowo yang memiliki keinginan kuat untuk menghapus kebijakan tenaga alihdaya (outsourcing) jika dia mampu menang dalam Pilpres 2014.

"Kepemimpinannya sesuai kebutuhan nasional yang mengedepankan kepentingan rakyat tanpa mengedepankan pencitraan," kata Muhsein.

Secara umum, kata dia, Indonesia membutuhkan pemimpin yang mampu mendorong pendapatan negara digunakan untuk sepenuhnya bagi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

"Indonesia juga membutuhkan pemimpin yang mau memfokuskan diri untuk menggarap pendidikan demi kemajuan SDM."

"SDM yang berkualitas ini nantinya akan menjadi modal bagi Indonesia untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2015," katanya.

ABKI sendiri merupakan organisasi himpunan lembaga-lembaga bursa kerja di Indonesia yang bersifat mandiri, demokratis, bebas dan bertanggungjawab. (A061/I007)