Kepala BI Papua Faturachman, di Jayapura, Senin, mengatakan kegiatan yang akan berlangsung hingga 3 November itu merupakan upaya mendukung pengembangan ekonomi syariah di wilayah timur Indonesia, khususnya Papua.
“Keempat penggiat ekonomi syariah dari Papua yang hadir pada gelaran ISEF terdiri dari tiga pelaku usaha syariah dan satu lembaga pengelola zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF),“ katanya lagi.
Menurut Faturachman, tiga pelaku usaha syariah itu yakni sambal mace Papua dengan produk unggulan berupa sambal ikan asar yang menghadirkan cita rasa khas Bumi Cenderawasih.
“Highland Roastery merupakan UMKM kopi unggulan Papua yang juga telah tergabung sebagai Industri Kreatif Syariah Indonesia/IKRA sejak beberapa tahun terakhir, dan terakhir UMKM Nahi Ndha Wari dengan produk unggulan tepung sagu yang dapat diolah menjadi makanan khas Papua, seperti papeda, kue kering, bubur sagu, dan lain sebagainya,“ ujarnya.
Baca juga: BI tampilkan kopi Papua di ajang Specialty Coffee Association of Japan
Baca juga: BI Papua prediksi kebutuhan uang tunai di triwulan IV capai Rp7,56 triliun