Tangerang (ANTARA) - Rumah Sakit (RS) Mandaya Royal Hospital Puri kini tengah memiliki fasilitas Advanced Liver Center atau pusat penanganan penyakit hati komprehensif, mulai dari yang ringan hingga kasus-kasus berat yang kompleks, seperti kanker hati.

Presiden Direktur Mandaya Hospital Group dr. Ben Wida melalui keterangan tertulis diterima di Tangerang, Senin menyampaikan bahwa kelengkapan penanganan penyakit hati ini diantaranya seperti USG Liver Fusion & MRI PDFF, TACE (Transcatheter arterial chemoembolization), RF (Radiofrequency Ablation), MWA (Microwave Ablation) , EUS (Endoscopic Ultrasound), dan ERCP (Endoscopic retrograde cholangiopancreatography).

"Mandaya Advanced Liver Center dijalankan oleh 25 dokter spesialis, subspesialis hingga profesor yang ahli dalam bidang hepatologi atau hati. Beberapa penyakit yang dapat ditangani di pusat liver Mandaya antara lain fatty liver, hepatitis, abses hati, fibrosis, sirosis, nodul hati hingga kanker hati," katanya.

Menurutnya, fasilitas di pusat layanan penyakit hati ini lengkap dan diperbantukan oleh puluhan dokter spesialisasi.

"Kita dibantu oleh tim dokter spesialis yang lengkap seperti penyakit dalam konsultan hepatologi hati, radiologi konsultan intervensi, spesialis bedah konsultan digestive dan hati yang akan membantu pasien mendapatkan penanganan di setiap tahap perkembangan penyakit livernya," ujarnya.

Dia menerangkan, untuk tahap awal, pemeriksaan dapat dilakukan oleh dokter spesialis penyakit dalam subpsesialis gastroenetrohepatologi (Sp.PD-KGEH), sementara itu untuk kondisi yang sudah memerlukan tindakan, maka pasien dapat diarahkan untuk melakukan konsultasi ke dokter spesialis bedah digestif maupun radiologi intervensi.

Baca juga: Menkes: USG di Puskesmas bisa deteksi kanker payudara dan kanker hati
Baca juga: Vaksinasi Hepatitis B diperlukan untuk mencegah kanker hati


Pada kasus kanker hati tahap akhir, katanya, ketika penyebaran sudah terjadi secara sistemik, maka pengobatan dapat dilakukan oleh dokter subspesialis hematologi dan onkologi medik (KHOM) maupun bagian radioterapi onkologi. Hal ini sejalan dengan visi Mandaya untuk menciptakan tim dokter multidisplin.

"Banyak orang yang masih meremehkan penyakit hati, misal ketahuan nilai SGPT/SGOT nya tinggi lalu tidak ditindaklanjuti ini sangat berbahaya karena bisa jadi terkena fatty liver yang apabila berlanjut bisa menjadi fibrosis, sirosis hingga kanker hati," katanya.

Padahal menurut dia, fatty liver dan fibrosis hati dapat ditangani oleh dokter spesialis menggunakan obat-obatan.

"Untuk pasien dengan nodul hati jangan juga khawatir karena di Mandaya ini kita sudah lengkap semua teknologi nya dari nodul liver ukuran di bawah 2cm, 2-5cm hingga 5cm ke atas kita sudah ada dokter spesialis dan teknologinya, jadi tenang aja," paparnya.

Selain menyiapkan layanan pusat penanganan penyakit hati, RS Madaya juga menyediakan paket pemeriksaan fungsi hati lengkap dimulai dari tes darah hingga USG Liver Elastografi yang dapat mendeteksi kelainan fungsi dan anatomi di liver seperti fatty liver, hepatitis hingga nodul dan kanker hati.

"Pemeriksaan liver ini kita buat untuk mempermudah masyarakat yang ingin memeriksakan kondisi fungsi hati atau livernya secara lengkap," ungkap dia.

Sementara itu, MBChB (UK) Dr. Benedictus Widaja, menyebutkan bahwa jumlah pengidap penyakit hati cukup tinggi, terbukti dari 20-30 persen masyarakat memiliki perlemakan hati atau fatty liver dan kanker hati merupakan kanker dengan angka kematian tertinggi ke-empat di Indonesia.

'Sayangnya, dengan banyaknya angka kejadian penyakit hati tersebut, masih belum banyak rumah sakit yang membuka pusat layanan hati yang komprehensif," papar dia.

Baca juga: Kemenkes imbau waspada bahaya perlemakan hati karena tidak bergejala
Baca juga: Kemenkes: Perlemakan hati dapat sebabkan sirosis dan kanker hati
Baca juga: BRIN: Kondisi hepatitis bisa sembuh sendiri hingga menjadi kanker hati