Jakarta (ANTARA) - Tokoh muda Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad Tawalla resmi dilantik menjadi Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/Wakil Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen PPMI/Waka BP2MI) dalam Kabinet Merah Putih di Jakarta, Senin sore.

Bersama dengan Christina Aryani yang juga menduduki posisi Wamen PPMI/Waka BP2MI, Dzulfikar akan mendampingi dan membantu Abdul Kadir Karding yang ditunjuk sebagai Menteri PPMI/Kepala BP2MI dalam lima tahun ke depan.

Nama Dzulfikar masuk dalam kabinet Merah Putih sebagaimana yang telah diumumkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada Minggu (9/10) malam.

Pada Selasa (15/10), Dzulfikar menjadi salah satu tokoh yang dipanggil oleh Prabowo ke kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pada saat itu, nama Dzulfikar sudah digadang-gadang bakal mengisi posisi wakil menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Baca juga: Abdul Karding jadi Menteri Perlindungan Pekerja Migran pilihan Prabowo

Bagaimana latar belakang Dzulfikar selama ini hingga akhirnya resmi menjabat Wamen PPMI/Waka BP2MI? Berikut profilnya.


Profil Dzulfikar Ahmad Tawalla

Dzulfikar merupakan putra dari KH Ahmad Tawalla, seorang ulama terkenal yang aktif di Muhammadiyah. Dalam Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 2023, ia ditetapkan sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah periode 2023-2027.

Laki-laki kelahiran Sungguminasa, Gowa, 1987 itu sudah lama berkecimpung di organisasi Muhammadiyah. Beberapa posisi strategis yang didudukinya dalam organisasi Islam tersebut mulai dari Ketua Umum Ikatan Pelajar Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah, hingga Sekretaris Jenderal PP Pemuda Muhammadiyah.

Tak hanya itu, ia juga aktif di beberapa organisasi lainnya termasuk menjadi Anggota Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA).

Dzulfikar meraih gelar sarjana dari jurusan Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Makassar pada 2013. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan tingginya dengan memperoleh gelar Megister Komunikasi dari Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (Stikom) InterStudi pada 2021.

Dalam pengalaman kariernya, ia pernah menjabat sebagai Direktur Pemasaran PT Anak Ibu Sejahtera pada 2008. Kemudian, Dzulfikar menjadi Direktur Utama PT Anak Bumi Pertiwi pada 2012 dan Direktur Utama PT Jati Energi Bersinar pada 2022.

Baca juga: Christina Aryani, Srikandi TPKS jadi wamen pelindung pekerja migran

Kini Dzulfikar telah resmi mengemban jabatan sebagai Wamen PPMI/Waka BP2MI periode 2024-2029. Kementerian PPMI/BP2MI akan fokus pada dua isu utama, sebagaimana disampaikan Menteri P2MI/Kepala BP2MI Abdul Kadir Karding usai Pelantikan 48 Menteri Kabinet Merah Putih periode 2024-2029 serta lima pejabat setingkat menteri di Istana Negara, Jakarta, Senin pagi.

Kedua isu tersebut antara lain menguatkan aspek perlindungan dengan memastikan tidak terjadinya eksploitasi terhadap PMI serta memperlebar negara-negara tujuan PMI untuk membantu pengurangan pengangguran di Indonesia.

BP2MI merupakan transformasi dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 90 tahun 2019 tentang Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.

Pada masa pemerintahan sebelumnya, BP2MI merupakan lembaga pemerintah nonkementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden melalui menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan. Pada masa pemerintahan Prabowo-Gibran ini, status BP2MI berubah menjadi kementerian dalam komposisi Kabinet Merah Putih.

Baca juga: Jadi kementerian, Benny Rhamdani harap BP2MI perluas pelindungan PMI
Baca juga: Kepala BP2MI: Perlu ada dana abadi untuk tingkatkan pelindungan PMI