Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan susunan Kabinet Merah Putih yang akan bertugas dalam periode 2024-2029, pada Minggu (20/10) malam.

Para "kaki-tangan" presiden itu telah resmi dilantik oleh presiden di Jakarta, Senin, baik yang menjadi menteri maupun wakil menteri.

Di antara deretan nama yang menjadi perpanjangan tangan presiden untuk mengakselerasi program pemerintahan ke depan, terselip empat orang peraih Adhi Makayasa atau lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) yang menjadi bagian dari skuad Prabowo. Penerima Adhi Makayasa merupakan perwira yang secara seimbang mampu menunjukkan prestasi terbaik di tiga aspek, yaitu akademis, jasmani, dan kepribadian (mental).

Penganugerahan diberikan diberikan secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia atau perwakilan atas nama presiden.

Empat nama yang meraih penghargaan itu, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan), Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara (Menteri Transmigrasi), Muhammad Herindra (Kepala Badan Intelijen Negara), dan Donny Ermawan Taufanto (Wakil Menteri Pertahanan).

Nama Donny Ermawan Taufanto merupakan jenderal bintang tiga atau Marsekal Madya TNI (Purn) Angkatan Udara (AU) yang pernah menjabat sebagai Panglima Komando Operasi Udara II (Pangkoopsau II) pada 19 Agustus 2019 sampai 26 Mei 2020. Jabatan Pangkoopsau II merupakan yang terakhir diembannya di institusi TNI.

Di Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Donny bukanlah orang yang asing dalam lingkungan tersebut. Sebab, setelah selesai menjabat Pangkoopsau II sampai akhirnya pensiun sebagai prajurit TNI, dia merupakan Sekretaris Jenderal Kemenhan sejak 6 Mei 2020 sampai 18 Oktober 2024.

Pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, pada 12 Desember 1965 itu merupakan lulusan terbaik Akademi Militer Angkatan Udara 1988, sehingga berhasil menyabet penghargaan Adhi Makayasa.

Sementara itu, berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 2023, Donny memiliki total harta kekayaan sebanyak Rp15.972.888.532.

Total harta itu terdiri atas, tanah dan bangunan Rp12.403.600.000, alat transportasi dan mesin Rp85.000.000, harta bergerak lainnya Rp550.000.000, surat berharga Rp2.035.768.000, kas dan setara kas Rp1.568.849.511, serta utang Rp670.328.979.

Karier di TNI

Usai menempuh pendidikan di SMA Negeri 4 Bandung, Jawa Barat, Donny mengabdi sebagai perwira militer di AU.

Setelah meraih lulus dari Akmil, dia memulai karier sebagai penerbang tempur di Skadron Udara 15 Tempur di bawah Komando Wing Tempur 300 yang bertempat di Pangkalan TNI AU Iswahjudi, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Bahkan, beberapa tahun setelahnya dia juga pernah menjadi komandan di skuadron tersebut.

Berbagai jabatan strategis di AU pernah diemban suami dari Siti Rahayu itu, di antaranya Danlanud Iswahjudi pada 2014 hingga 2015.

Pengalaman dan prestasinya, membuat dia dipercaya untuk memimpin salah satu pangkalan strategis bagi TNI AU tersebut.

Kemudian, jabatan mentereng lain juga pernah dicicipi seperti Kaskoopsau II (2015-2017), Wakil Kepala Badan Intelijen Strategis (2017), Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Udara (2017-2018), Danseskoau (2018-2019).

Setelah itu, barulah dia menjabat sebagai Pangkoopsau II sebagai "pelabuhan" terakhir di TNI AU.

Selama menjadi prajurit, Donny terlibat dalam banyak operasi. Tiga di antaranya yakni Operasi Seroja atau yang kerap dikenal sebagai Perang Timor Leste.

Kemudian dia terlibat untuk menghentikan pemberontakan di Aceh yang dilakukan oleh Gerakan Aceh Merdeka (GAM), serta Operasi Tinombala yang merupakan gabungan polisi dan militer untuk menumpas kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Untuk skala internasional, dia juga pernah mendapat penugasan sebagai Atase Pertahanan di Brazil.

Sepanjang kariernya, ayah dari Letda Pnb Muhammad Aditya Rama tersebut telah memiliki sejumlah brevet kehormatan seperti Brevet Kualifikasi Komando Paskhas, Pilot Wing Badge (dari militer Singapura), Pilot Wing Badge (dari militer Malaysia), dan Brevet Kavaleri Marinir (Kelas II).

Sejumlah tanda jasa negara juga pernah diterima oleh jenderal bintang tiga TNI AU itu, di antaranya Satyalancana Kesetiaan (32 tahun), Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama, Bintang Yudha Dharma Pratama, dan Bintang Dharma pada 2020.

Karier di Kemenhan

Berbagai prestasi, pengalaman, dan jabatan yang pernah digelutinya, membuat Prabowo Subianto saat masih menjadi Menteri Pertahanan pada 2020, terpincut untuk menariknya sebagai Sekretaris Jenderal Kemenhan.

Dalam laman kemhan.go.id, Donny menduduki jabatan itu Berdasarkan Keputusan Menteri Pertahanan Nomor:KEP/486/M/V/2020 Tanggal 6 Mei 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di lingkungan Kementerian Pertahanan.

Di bawah kepemimpinan Prabowo saat menjadi Menhan era Presiden ke-7 RI Joko Widodo, dia membantu kementerian tersebut menorehkan sejumlah prestasi.

Terakhir, Kemenhan menyabet gelar terbaik pertama dalam acara Anugerah Layanan Investasi (ALI) 2024 yang diberikan oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Jakarta, Senin (30/9).

Selaku Sekretaris Jenderal Kemenhan, Donny Ermawan Taufanto mewakili Menhan Prabowo Subianto untuk menerima penghargaan.

Donny turut membantu Kemenhan yang dipimpin Prabowo untuk berinvestasi di sejumlah industri pertahanan dalam negeri, terutama dalam modernisasi dan pengadaan alutsista TNI.

Bentuk investasi itu di antaranya modernisasi 41 kapal perang Republik Indonesia (KRI) oleh galangan kapal dalam negeri, yang dipimpin oleh PT PAL Indonesia.

Kemudian, pengadaan alutsista-alutsista baru yakni medium tank Harimau oleh PT Pindad bekerja sama dengan FNSS Turki, pengadaan dan modernisasi pesawat yang diberikan ke PT Dirgantara Indonesia, serta pengadaan radar dan motor trail listrik yang dikerjakan oleh PT Len Industri.

Baca juga: Prabowo tunjuk Sjafrie Sjamsoeddin dan Donny Ermawan menhan-wamenhan

Baca juga: Prabowo umumkan nama-nama menteri Kabinet Merah Putih