Profil Menteri Pertahanan baru, Sjafrie Sjamsoeddin
21 Oktober 2024 16:29 WIB
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin (kiri) berbincang dengan Menteri Agama Nasaruddin Umar (kanan) saat mengikuti pelantikan menteri dan kepala lembaga tinggi negara Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2024). Presiden Prabowo melantik 53 menteri dan kepala badan negara setingkat menteri dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Lmo/nym.
Jakarta (ANTARA) - Pada Minggu (20/10) malam, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan penunjukan Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Menteri Pertahanan dalam Kabinet Merah Putih. Pengumuman tersebut dilakukan di Istana Kepresidenan, Jakarta, dengan menghadirkan berbagai tokoh penting pemerintahan.
Sjafrie Sjamsoeddin kemudian dilantik bersama menteri terpilih lainnya pada Senin (21/10) di Istana Kepresidenan Jakarta.
Sebelum menduduki jabatan ini, Sjafrie Sjamsoeddin telah berperan sebagai penasihat khusus Prabowo di Kementerian Pertahanan.
Nama Sjafrie bukanlah sosok asing dalam dunia militer dan pertahanan Indonesia. Dengan latar belakang yang kuat sebagai perwira militer dan berbagai posisi strategis di pemerintahan, penunjukan Sjafrie sebagai Menteri Pertahanan dipandang sebagai langkah untuk memperkuat keamanan nasional di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Profil singkat Sjafrie Sjamsoeddin
Sjafrie Sjamsoeddin lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 30 Oktober 1952. Ia merupakan lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) tahun 1974, sebuah institusi pendidikan militer negara yang menjadi awal mula karier cemerlangnya di dunia militer.
Karier militernya diawali dengan jabatan sebagai Komandan Peleton (Danton) di Grup I Komando Pasukan Khusus (Kopassus) pada tahun 1975 hingga 1977. Dari sana, kariernya terus berkembang pesat, termasuk menjadi Komandan Kompi (Danki) II Grup I Kopassus pada 1977-1980 dan Perwira Intelijen di Grup I pada 1980-1981.
Kepercayaan atas kemampuannya semakin kuat ketika ia ditunjuk sebagai Wakil Asisten Operasi Komandan Kopassus pada 1991-1993.
Tidak hanya berkarier di militer, Sjafrie juga mengemban berbagai tugas penting dalam pemerintahan. Salah satu jabatan strategis yang pernah ia duduki adalah sebagai Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan pengawal pribadi Presiden Soeharto.
Pengalamannya di bidang keamanan nasional diperkuat dengan jabatan sebagai Danrem 061 Suryakencana Bogor, Kepala Staf Garnisun Ibu Kota, serta Kepala Staf Kodam Jaya pada 1997.
Pada 2005, Sjafrie Sjamsoeddin diangkat sebagai Sekretaris Jenderal di Departemen Pertahanan, kemudian pada tahun 2010 ia dipercaya sebagai Wakil Menteri Pertahanan. Jabatan tersebut memperkuat posisinya sebagai salah satu tokoh kunci di sektor pertahanan Indonesia.
Pengalaman panjangnya di bidang pertahanan inilah yang disinyalir menjadi dasar kuat bagi Prabowo untuk mempercayakan posisi Menteri Pertahanan kepada Sjafrie.
Dengan rekam jejak yang luas dalam dunia militer dan pertahanan, diharapkan Sjafrie Sjamsoeddin dapat berkontribusi besar dalam menjaga kedaulatan dan stabilitas keamanan Indonesia di era pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca juga: Prabowo tunjuk Sjafrie Sjamsoeddin dan Donny Ermawan menhan-wamenhan
Baca juga: Indonesia diharapkan terlibat dalam Aliansi Muslim Anti Teror
Baca juga: INASGOC siapkan menu makanan khusus kontingen Asian Games
Sjafrie Sjamsoeddin kemudian dilantik bersama menteri terpilih lainnya pada Senin (21/10) di Istana Kepresidenan Jakarta.
Sebelum menduduki jabatan ini, Sjafrie Sjamsoeddin telah berperan sebagai penasihat khusus Prabowo di Kementerian Pertahanan.
Nama Sjafrie bukanlah sosok asing dalam dunia militer dan pertahanan Indonesia. Dengan latar belakang yang kuat sebagai perwira militer dan berbagai posisi strategis di pemerintahan, penunjukan Sjafrie sebagai Menteri Pertahanan dipandang sebagai langkah untuk memperkuat keamanan nasional di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Profil singkat Sjafrie Sjamsoeddin
Sjafrie Sjamsoeddin lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 30 Oktober 1952. Ia merupakan lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) tahun 1974, sebuah institusi pendidikan militer negara yang menjadi awal mula karier cemerlangnya di dunia militer.
Karier militernya diawali dengan jabatan sebagai Komandan Peleton (Danton) di Grup I Komando Pasukan Khusus (Kopassus) pada tahun 1975 hingga 1977. Dari sana, kariernya terus berkembang pesat, termasuk menjadi Komandan Kompi (Danki) II Grup I Kopassus pada 1977-1980 dan Perwira Intelijen di Grup I pada 1980-1981.
Kepercayaan atas kemampuannya semakin kuat ketika ia ditunjuk sebagai Wakil Asisten Operasi Komandan Kopassus pada 1991-1993.
Tidak hanya berkarier di militer, Sjafrie juga mengemban berbagai tugas penting dalam pemerintahan. Salah satu jabatan strategis yang pernah ia duduki adalah sebagai Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan pengawal pribadi Presiden Soeharto.
Pengalamannya di bidang keamanan nasional diperkuat dengan jabatan sebagai Danrem 061 Suryakencana Bogor, Kepala Staf Garnisun Ibu Kota, serta Kepala Staf Kodam Jaya pada 1997.
Pada 2005, Sjafrie Sjamsoeddin diangkat sebagai Sekretaris Jenderal di Departemen Pertahanan, kemudian pada tahun 2010 ia dipercaya sebagai Wakil Menteri Pertahanan. Jabatan tersebut memperkuat posisinya sebagai salah satu tokoh kunci di sektor pertahanan Indonesia.
Pengalaman panjangnya di bidang pertahanan inilah yang disinyalir menjadi dasar kuat bagi Prabowo untuk mempercayakan posisi Menteri Pertahanan kepada Sjafrie.
Dengan rekam jejak yang luas dalam dunia militer dan pertahanan, diharapkan Sjafrie Sjamsoeddin dapat berkontribusi besar dalam menjaga kedaulatan dan stabilitas keamanan Indonesia di era pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca juga: Prabowo tunjuk Sjafrie Sjamsoeddin dan Donny Ermawan menhan-wamenhan
Baca juga: Indonesia diharapkan terlibat dalam Aliansi Muslim Anti Teror
Baca juga: INASGOC siapkan menu makanan khusus kontingen Asian Games
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024
Tags: