Dhaka (ANTARA) - Para pembicara dalam sebuah dialog di Dhaka, Bangladesh, mengatakan bahwa China tidak hanya membentuk kembali lanskap energinya sendiri, tetapi juga memberikan bantuan penuh ke banyak negara dan kawasan lainnya di seluruh dunia.

Dialog yang diselenggarakan oleh wadah pemikir terkemuka Bangladesh, Centre for Policy Dialogue (CPD) tersebut, menarik banyak pakar dan pengusaha serta berfokus pada prospek kerja sama energi baru antara China dan Bangladesh.

Seiring dengan niat Bangladesh untuk mencapai 40 persen energi terbarukan pada 2041, para pembicara mengatakan bahwa pengalaman pembangunan China dalam energi terbarukan dapat membantu Bangladesh mencapai tujuannya.

Direktur Eksekutif CPD Fahmida Khatun mengatakan bahwa target Bangladesh ini juga membutuhkan investasi yang sangat besar jika mereka benar-benar ingin memenuhinya.

Direktur Penelitian di CPD Khondaker Golam Moazzem merekomendasikan langkah-langkah yang harus segera diadopsi Bangladesh untuk menarik investasi China guna memajukan sektor energi terbarukannya. Langkah-langkah tersebut di antaranya termasuk memberikan insentif pajak, mengurangi bea masuk, dan menyederhanakan proses dokumentasi.

Ketua di Dewan Pendapatan Nasional (National Board of Revenue/NBR) Bangladesh Md Abdur Rahman Khan mengatakan bahwa pemerintah berupaya untuk menghapuskan undang-undang dan peraturan pajak yang kontroversial untuk membuka jalan bagi lebih banyak investasi.