PBB (ANTARA News) - Kepala lembaga kemanusiaan PBB pada Kamis (26/6) mengatakan jumlah orang yang memerlukan bantuan kemanusiaan di Suriah telah naik jadi 10,8 juta, dan menyerukan peningkatan pengiriman bantuan lintas-perbatasan untuk memenuhi kebutuhan di lapangan.

Wakil Sekretaris Jenderal PBB bagi Urusan Kemanusiaan Valerie Amos memberi penjelasan kepada Dewan Keamanan dalam satu pertemuan mengenai pelaksanaan Resolusi 2139, yang menuntut akses tanpa halangan ke orang yang memerlukan bantuan di Suriah.

Valerie Amos memberitahu Dewan bahwa sejak pengesahan resolusi tersebut pada Februari, sebanyak 1,2 juta orang lagi di Suriah memerlukan bantuan kemanusiaan, sehingga jumlah seluruh orang yang memerlukan bantuan jadi 10.8 juta, atau separuh dari penduduk negeri tersebut. Jumlah orang yang memerlukan bantuan di daerah yang sulit dijangkau sekarang sebanyak 4,7 juta.

Kerusuhan dan serangan terhadap warga sipil oleh semua pihak dalam konflik tersebut dan pelecehan hak asasi manusia terus tak terkendali, dengan konsekuensi yang menghancurkan bagi mereka yang terpengaruh dan menyediakan jumlah yang mempertegas kondisi krisis yang memburuk, katanya.

Valerie Amos, yang menyatakan kebutuhan terus bertambah dan melampaui upaya untuk menanggapinya, sebagaimana dikutip Xinhua, Jumat siang, mengatakan, "Kami perlu meningkatkan pengiriman bantuan lintas-jalur dan lintas-perbatasan untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat di lapangan."

"Ribuan orang terus kehilangan nyawa mereka setiap bulan. Dengan tak-adanya penyelesaian politik bagi krisis tersebut, pekerja kemanusiaan akan terus melaksanakan apa saja yang mereka bisa, tapi kami mengakui bahwa kami tak bisa mengerjakannya sendirian," katanya.

Di dalam penjelasannya, Valerie Amos melaporkan meskipun lembaga PBB dan mitra organisasi non-pemerintah melanjutkan upaya mereka untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan mendesak, namun ketidak-amanan dan konflik aktif memainkan peran dalam menghalangi akses kemanusiaan ke banyak lokasi.

(Uu.C003)