Jayapura (ANTARA News) - Dua pucuk senjata api dan 1.240 butir amunisi yang berhasil diamankan tim gabungan Polri/TNI diketahui untuk memperkuat kelompok bersenjata "Puron Wenda".

Kelompok bersenjata "Puron Wenda"selama ini beroperasi di kawasan Kabupaten Lanny Jaya hingga Kab.Puncak Jaya.

Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian di Jayapura, Jumat mengakui, senjata dan amunisi yang berasal dari Papua Nugini (PNG) itu direncanakan akan dibawa ke Wamena melalui jalan darat dari Jayapura.

"Kelompok ini sudah diintai sekitar sebulan oleh tim gabungan sehingga ketika dipastikan senpi (semjata api) dan amunisi itu hendak dibawa ke Wamena maka dilakukan pengebrekan," jelas Kapolda Papua yang didampingi Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua seusai gerak jalan santai dalam rangka hut Bhayangkara ke 68.

Ia mengatakan, senjata beserta amunisi itu dibeli di PNG dan masuk melalui jalan resmi di perbatasan kedua negara.

Adapun dana yang mereka gunakan untuk membeli senpi dan amunisi, kata Irjen Pol Tito, berasal dari sumbangan warga yang bekerja memotong kayu di wilayah PNG.

Dari empat orang yang diamankan satu di antaranya sudah dipulangkan karena tidak terlibat dalam kelompok tersebut.

"Saat ini ketiga orang itu masih ditahan di Mapolda Papua,"jelas Kapolda Papua seraya mengatakan kelompok bersenjata "PW" itu terkait sejumlah penembakan di Kabupaten Lanny Jaya dan Puncak Jaya.

Kedua senjata yang diamankan itu jenis engkle loop buatan Belgia dan Kanada, sedangkan ke 1.240 butir amunisi itu terdiri atas berbagai kaliber.