Stella Christie diharapkan mampu optimalkan cara belajar mahasiswa RI
21 Oktober 2024 10:00 WIB
Akademisi dan guru besar Tsinghua University, China, prof Stella Christie usai pembekalan tugas calon wakil menteri di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/10/2024). ANTARA/M Fikri Setiawan/am.
Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Tsinghua University China Prof Stella Christie resmi menjabat sebagai Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) dalam Kabinet Merah Putih, di bawah pimpinan Presiden RI Prabowo Subianto.
Stella yang memiliki latar belakang pendidikan yang kuat di bidang sains kognitif, hingga pengalaman bertaraf internasional di dunia akademisi dianggap menjadi potensi besar untuk berkontribusi dalam pembangunan pendidikan di Indonesia.
Salah satu hasil penelitiannya yang populer berfokus pada bagaimana manusia belajar dan berpikir, dimana dirinya menggunakan pendekatan interdisipliner yang menggabungkan studi manusia, hewan, dan kecerdasan buatan (AI) untuk menjawab pertanyaan mendasar: “Mengapa Kita Pintar?”.
Karya-karya dari wanita kelahiran Medan 11 Januari 1979 itu juga telah dipublikasikan di berbagai jurnal ilmiah terkemuka, seperti Current Biology, Cognitive Science, Scientific Reports, hingga Journal of Cognition and Development, dan salah satunya mendapat predikat sebagai artikel terbaik pada tahun 2010.
Baca juga: Guru Besar Tsinghua University ungkap alasan gabung Kabinet Prabowo
Di samping itu, riwayat pendidikannya menjadi contoh baik yang bisa menjadi inspirasi anak bangsa. Stella Christie menempuh pendidikan dari tingkat dasar hingga menengah di SD, SMP, dan SMA Santa Ursula, Jakarta, dan kemudian mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di Red Cross Nordic United World College, Norwegia.
Tak berhenti di situ, Stella juga meraih beasiswa penuh dari Universitas Harvard di Fakultas Psikologi dan lulus dengan predikat magna cumlaude with Highest Honors pada tahun 2004, dan kemudian melanjutkan studinya hingga tingkat doktoral di Northwestern University, dan berhasil memperoleh gelar PhD pada tahun 2010.
Kemudian ia menjadi profesor di Universitas Swarthmore, Pennsylvania, Amerika Serikat, dari 2012 hingga 2018 dan memperoleh posisi sebagai profesor dengan jabatan tetap di Tsinghua University China.
Di dunia pendidikan tinggi Indonesia, Stella bukanlah orang baru karena pernah berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam membahas bagaimana membuat ekosistem yang kreatif di dunia pendidikan tinggi pada 2020, serta memberikan kata pengantar untuk buku yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek berjudul "Kumpulan Esai tentang Memupuk Kreativitas di Indonesia".
Baca juga: Sosok Stella Christie, Profesor Tsinghua University calon anggota kabinet Prabowo
Peran Stella dalam memperkenalkan metode pengajaran yang inovatif diyakini selaras dengan visi-misi Presiden Prabowo, yang salah satu fokus utamanya adalah peningkatan kualitas pendidikan dan pengembangan sains dan teknologi untuk mendorong kemandirian bangsa.
Dalam misi tersebut Presiden Prabowo menekankan pentingnya inovasi teknologi dalam pembangunan industri strategis serta meningkatkan peran pendidikan tinggi dalam menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan adaptif terhadap perubahan global.
Ditetapkannya Prof Stella Christie menjadi Wamdiktisaintek RI diharapkan mampu mempercepat langkah menuju negara maju berbasis inovasi.
Integrasi antara riset dan industri yang didukung oleh kebijakan yang memadai diharapkan akan mendorong kemajuan di sektor-sektor strategis, seperti teknologi digital, energi hijau, dan industri manufaktur.
Baca juga: Jokowi sebut kabinet jadi hak prerogatif presiden
Stella yang memiliki latar belakang pendidikan yang kuat di bidang sains kognitif, hingga pengalaman bertaraf internasional di dunia akademisi dianggap menjadi potensi besar untuk berkontribusi dalam pembangunan pendidikan di Indonesia.
Salah satu hasil penelitiannya yang populer berfokus pada bagaimana manusia belajar dan berpikir, dimana dirinya menggunakan pendekatan interdisipliner yang menggabungkan studi manusia, hewan, dan kecerdasan buatan (AI) untuk menjawab pertanyaan mendasar: “Mengapa Kita Pintar?”.
Karya-karya dari wanita kelahiran Medan 11 Januari 1979 itu juga telah dipublikasikan di berbagai jurnal ilmiah terkemuka, seperti Current Biology, Cognitive Science, Scientific Reports, hingga Journal of Cognition and Development, dan salah satunya mendapat predikat sebagai artikel terbaik pada tahun 2010.
Baca juga: Guru Besar Tsinghua University ungkap alasan gabung Kabinet Prabowo
Di samping itu, riwayat pendidikannya menjadi contoh baik yang bisa menjadi inspirasi anak bangsa. Stella Christie menempuh pendidikan dari tingkat dasar hingga menengah di SD, SMP, dan SMA Santa Ursula, Jakarta, dan kemudian mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di Red Cross Nordic United World College, Norwegia.
Tak berhenti di situ, Stella juga meraih beasiswa penuh dari Universitas Harvard di Fakultas Psikologi dan lulus dengan predikat magna cumlaude with Highest Honors pada tahun 2004, dan kemudian melanjutkan studinya hingga tingkat doktoral di Northwestern University, dan berhasil memperoleh gelar PhD pada tahun 2010.
Kemudian ia menjadi profesor di Universitas Swarthmore, Pennsylvania, Amerika Serikat, dari 2012 hingga 2018 dan memperoleh posisi sebagai profesor dengan jabatan tetap di Tsinghua University China.
Di dunia pendidikan tinggi Indonesia, Stella bukanlah orang baru karena pernah berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam membahas bagaimana membuat ekosistem yang kreatif di dunia pendidikan tinggi pada 2020, serta memberikan kata pengantar untuk buku yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek berjudul "Kumpulan Esai tentang Memupuk Kreativitas di Indonesia".
Baca juga: Sosok Stella Christie, Profesor Tsinghua University calon anggota kabinet Prabowo
Peran Stella dalam memperkenalkan metode pengajaran yang inovatif diyakini selaras dengan visi-misi Presiden Prabowo, yang salah satu fokus utamanya adalah peningkatan kualitas pendidikan dan pengembangan sains dan teknologi untuk mendorong kemandirian bangsa.
Dalam misi tersebut Presiden Prabowo menekankan pentingnya inovasi teknologi dalam pembangunan industri strategis serta meningkatkan peran pendidikan tinggi dalam menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan adaptif terhadap perubahan global.
Ditetapkannya Prof Stella Christie menjadi Wamdiktisaintek RI diharapkan mampu mempercepat langkah menuju negara maju berbasis inovasi.
Integrasi antara riset dan industri yang didukung oleh kebijakan yang memadai diharapkan akan mendorong kemajuan di sektor-sektor strategis, seperti teknologi digital, energi hijau, dan industri manufaktur.
Baca juga: Jokowi sebut kabinet jadi hak prerogatif presiden
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024
Tags: