Pasukan Israel bombardir RS Kamal Adwan di Gaza utara
21 Oktober 2024 09:09 WIB
Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahia bertubi-tubi dibombardir oleh pasukan Israel pada Minggu, di tengah serangan hebat yang terus berlangsung di Gaza utara, kata seorang pejabat. ANTARA/Anadolu/py
Ankara (ANTARA) - Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahia bertubi-tubi dibombardir oleh pasukan Israel pada Minggu (20/10), di tengah serangan hebat yang terus berlangsung di Gaza utara, kata seorang pejabat.
Hossam Abu Safiya, direktur rumah sakit tersebut, memastikan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan Israel telah merusak tangki air dan jaringan listrik rumah sakit, sehingga layanan medis terganggu secara parah.
Area di sekitar rumah sakit telah menjadi sasaran pengeboman dan tembakan intensif selama beberapa jam, menempatkan pasien dan staf medis dalam bahaya besar, tambahnya.
Serangan terhadap rumah sakit ini merupakan bagian dari kampanye serangan udara dan artileri yang tiada henti, yang telah mengguncang Gaza utara selama 16 hari.
Kamp pengungsi Jabalia dan daerah sekitarnya juga terkena dampak serangan yang sangat keras, dengan saksi mata melaporkan asap tebal membubung dari lingkungan yang hancur.
Serangan yang terus berlanjut ini telah menghancurkan berbagai infrastruktur sipil secara signifikan, dengan saksi mata menjelaskan bahwa area di sekitar rumah sakit Al-Awda dan Al-Yemen Al-Saeed terkena serangan yang semakin intensif dan berkelanjutan.
Sumber medis mengatakan bahwa pasukan Israel telah menjebak puluhan ribu warga Palestina di rumah mereka di Gaza utara, memblokir akses ke makanan dan air selama lebih dari dua pekan, menciptakan situasi kemanusiaan yang sangat genting.
Israel telah menewaskan lebih dari 42.500 orang di Gaza sejak serangan lintas perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, yang mengubah sebagian besar wilayah tersebut menjadi puing-puing dan memaksa sebagian besar penduduknya mengungsi.
Sumber: Anadolu
Baca juga: PBB tegaskan rumah sakit dan warga sipil harus selalu dilindungi
Baca juga: Militer Israel sebut komandannya tewas dalam operasi di Jabalia, Gaza
Hossam Abu Safiya, direktur rumah sakit tersebut, memastikan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan Israel telah merusak tangki air dan jaringan listrik rumah sakit, sehingga layanan medis terganggu secara parah.
Area di sekitar rumah sakit telah menjadi sasaran pengeboman dan tembakan intensif selama beberapa jam, menempatkan pasien dan staf medis dalam bahaya besar, tambahnya.
Serangan terhadap rumah sakit ini merupakan bagian dari kampanye serangan udara dan artileri yang tiada henti, yang telah mengguncang Gaza utara selama 16 hari.
Kamp pengungsi Jabalia dan daerah sekitarnya juga terkena dampak serangan yang sangat keras, dengan saksi mata melaporkan asap tebal membubung dari lingkungan yang hancur.
Serangan yang terus berlanjut ini telah menghancurkan berbagai infrastruktur sipil secara signifikan, dengan saksi mata menjelaskan bahwa area di sekitar rumah sakit Al-Awda dan Al-Yemen Al-Saeed terkena serangan yang semakin intensif dan berkelanjutan.
Sumber medis mengatakan bahwa pasukan Israel telah menjebak puluhan ribu warga Palestina di rumah mereka di Gaza utara, memblokir akses ke makanan dan air selama lebih dari dua pekan, menciptakan situasi kemanusiaan yang sangat genting.
Israel telah menewaskan lebih dari 42.500 orang di Gaza sejak serangan lintas perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, yang mengubah sebagian besar wilayah tersebut menjadi puing-puing dan memaksa sebagian besar penduduknya mengungsi.
Sumber: Anadolu
Baca juga: PBB tegaskan rumah sakit dan warga sipil harus selalu dilindungi
Baca juga: Militer Israel sebut komandannya tewas dalam operasi di Jabalia, Gaza
Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024
Tags: