Di Kabinet Merah Putih, Dante Saksono Harbuwono kembali jadi Wamenkes
21 Oktober 2024 00:44 WIB
Tangkapan layar - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono memberikan sambutan dalam peresmian Indonesia Clinical Research Center (INACRC) di Jakarta, Rabu (16/20/2024) ANTARA/HO -Youtube Kementerian Kesehatan RI
Jakarta (ANTARA) - Dante Saksono Harbuwono ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto untuk kembali menjadi Wakil Menteri Kesehatan dalam Kabinet Merah Putih untuk periode 2024-2029, di Jakarta, Minggu malam.
Sebelum penunjukan ini, Dante juga Wakil Menteri Kesehatan pada Kabinet Indonesia Maju 2020-2024 saat masa Presiden ke-7 RI Joko Widodo. Pada masa ini, bersama Budi Gunadi Sadikin (BGS) yang kembali terpilih jadi Menteri Kesehatan di kabinet baru, mereka menjalankan sejumlah inisiasi, seperti penanganan pandemi COVID-19 dan transformasi kesehatan.
Dengan transformasi kesehatan, BGS dan Dante mengubah paradigma kesehatan nasional, yang semula berorientasi kuratif menjadi promotif dan preventif. Dalam transformasi kesehatan, terdapat enam hal yang menjadi fokus, yakni layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, dan teknologi kesehatan.
Terbaru, inisiatif-inisiatif yang diluncurkan antara lain Indonesia Clinical Research Center (INACRC), yang merupakan upaya transformasi dan reformasi agar sistem riset nasional lebih kondusif, sehingga Indonesia dapat menjadi salah satu pusat penelitian klinis di wilayah Asia Tenggara.
Baca juga: Budi Gunadi Sadikin kembali dipercaya jadi Menkes usai tangani pandemi
Sebelumnya, Dante menyebutkan bahwa dari 300 RS rujukan nasional, baru 15 persen yang menjalankan uji klinik.
Selain itu, kegiatan promotif preventif lainnya adalah melalui gerakan serta edukasi masyarakat, contohnya Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat) guna meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menggunakan obat dengan benar, sebagai upaya mencegah resistensi antimikroba yang dia anggap dapat menjadi silent pandemic.
Tak luput, ada juga integrasi layanan primer yang dinilai Dante sebagai langkah penting untuk mengatasi inflasi kesehatan yang lebih tinggi dari produk domestik bruto (PDB). Dengan penerapan ILP, angka kesakitan di Indonesia semakin turun berkat edukasi yang baik, dan setelahnya dapat dilakukan upaya-upaya untuk menekan inflasi kesehatan.
Orientasi promotif dan preventif ini pun dilanjutkan pada pemerintahan Prabowo, dalam berbagai inisiatifnya seperti pemeriksaan kesehatan gratis, upaya menurunkan kasus TBC 50 persen dalam lima tahun, dan membangun RS yang lengkap dan berkualitas di kabupaten.
Selain itu, dalam program-program prioritas Prabowo Subianto, salah satunya adalah menjamin tersedianya pelayanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, kemudian peningkatan BPJS Kesehatan dan penyediaan obat untuk rakyat.
Baca juga: Nasaruddin Umar jabat Menteri Agama gantikan Yaqut Cholil Qoumas
Baca juga: Maruarar Sirait terpilih jadi Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman
Sebelum penunjukan ini, Dante juga Wakil Menteri Kesehatan pada Kabinet Indonesia Maju 2020-2024 saat masa Presiden ke-7 RI Joko Widodo. Pada masa ini, bersama Budi Gunadi Sadikin (BGS) yang kembali terpilih jadi Menteri Kesehatan di kabinet baru, mereka menjalankan sejumlah inisiasi, seperti penanganan pandemi COVID-19 dan transformasi kesehatan.
Dengan transformasi kesehatan, BGS dan Dante mengubah paradigma kesehatan nasional, yang semula berorientasi kuratif menjadi promotif dan preventif. Dalam transformasi kesehatan, terdapat enam hal yang menjadi fokus, yakni layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, dan teknologi kesehatan.
Terbaru, inisiatif-inisiatif yang diluncurkan antara lain Indonesia Clinical Research Center (INACRC), yang merupakan upaya transformasi dan reformasi agar sistem riset nasional lebih kondusif, sehingga Indonesia dapat menjadi salah satu pusat penelitian klinis di wilayah Asia Tenggara.
Baca juga: Budi Gunadi Sadikin kembali dipercaya jadi Menkes usai tangani pandemi
Sebelumnya, Dante menyebutkan bahwa dari 300 RS rujukan nasional, baru 15 persen yang menjalankan uji klinik.
Selain itu, kegiatan promotif preventif lainnya adalah melalui gerakan serta edukasi masyarakat, contohnya Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat) guna meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menggunakan obat dengan benar, sebagai upaya mencegah resistensi antimikroba yang dia anggap dapat menjadi silent pandemic.
Tak luput, ada juga integrasi layanan primer yang dinilai Dante sebagai langkah penting untuk mengatasi inflasi kesehatan yang lebih tinggi dari produk domestik bruto (PDB). Dengan penerapan ILP, angka kesakitan di Indonesia semakin turun berkat edukasi yang baik, dan setelahnya dapat dilakukan upaya-upaya untuk menekan inflasi kesehatan.
Orientasi promotif dan preventif ini pun dilanjutkan pada pemerintahan Prabowo, dalam berbagai inisiatifnya seperti pemeriksaan kesehatan gratis, upaya menurunkan kasus TBC 50 persen dalam lima tahun, dan membangun RS yang lengkap dan berkualitas di kabupaten.
Selain itu, dalam program-program prioritas Prabowo Subianto, salah satunya adalah menjamin tersedianya pelayanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, kemudian peningkatan BPJS Kesehatan dan penyediaan obat untuk rakyat.
Baca juga: Nasaruddin Umar jabat Menteri Agama gantikan Yaqut Cholil Qoumas
Baca juga: Maruarar Sirait terpilih jadi Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024
Tags: