Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan penanganan cepat dampak bencana banjir yang merendam 32 desa di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Minggu, mengatakan tim petugas gabungan sudah diterjunkan untuk melakukan pendistribusian kebutuhan yang mendesak ke lokasi bencana.

Dalam laporan yang diterima BNPB, pemerintah daerah mendirikan posko penanganan banjir yang lengkap dengan dapur umum, bantuan logistik, beberapa di antaranya tenda pengungsian, selimut, matras, terpal, kasur lipat, dan sembako.

Dia menjelaskan setidaknya hingga pukul 10.00 WIB ketinggian muka air yang merendam rumah warga masih mencapai lebih dari dua meter.

Setidaknya dari hasil asesmen tim gabungan di lapangan ada 2.192 rumah, sembilan fasilitas umum, dan sembilan fasilitas ibadah terdampak yang terendam.

Total 4.875 jiwa terdampak dan 83 jiwa di antaranya terpaksa dievakuasi ke tempat pengungsian yang tersebar di beberapa titik pengungsian, seperti Aula Dinas PUPR Kabupaten Murung Raya, Aula Gedung Setda Murung Raya, Aula Masjis Al Istiqlal, Masjid al Jihad, dan Masjid Al Manar.

BPBD Kabupaten Murung Raya masih terus melaksanakan pemantauan air Sungai Barito di STA Dermaga Putir Sikan Puruk Cahu yang meluap dengan ketinggian muka air pada level 9,2 meter (Status Siaga 1), setelah diguyur hujan intensitas deras berdurasi panjang sejak Kamis (17/10).

BNPB mengimbau masyarakat Kabupaten Murung Raya untuk tetap waspada potensi peningkatan banjir yang masih akan terjadi. Berdasarkan data prakiraan cuaca BMKG, dalam beberapa hari ke depan Murung Raya masih berpotensi terjadi hujan ringan hingga hujan petir, siang hingga malam hari.

Baca juga: Banjir dan longsor landa sejumlah wilayah di Trenggalek
Baca juga: Gubernur kirim tim reaksi cepat bantu korban banjir di Murung Raya
Baca juga: BPBD Aceh Tamiang kebut perbaikan tanggul jebol cegah banjir susulan