Jakarta (ANTARA) - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menyarankan program pembangunan sekolah-sekolah unggul dan perbaikan sekolah yang digagas oleh Presiden-Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mesti dilakukan berdasarkan peta kebutuhan siswa.

“Yang paling penting pembangunan sekolah itu didasarkan peta kebutuhan siswa, jangan sampai ada mereka yang jauh-jauh sekali pergi sekolahnya, atau ada sekolah-sekolah yang berdekatan, yang sebenarnya sudah ada tetapi dibangun lagi,” kata Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Unifah Rosyidi saat dihubungi di Jakarta, Minggu.

Ia juga menekankan pentingnya pemerintah juga memberikan perhatian kepada sekolah-sekolah swasta.

“Kita juga perlu memberikan penghidupan kepada sekolah swasta, karena mereka juga sama-sama berjuang untuk pendidikan, memberikan akses pendidikan dan kualitas,” ucapnya.

Unifah menjelaskan, sebelumnya Pemerintah memiliki Instruksi Presiden(Inpres) Republik Indonesia nomor 4 tahun 1982 tentang Satuan Pembangunan Sekolah Dasar tahun 1982/1983.

“Kita dulu punya program sukses Inpres itu tahun 1980-an oleh Bapak Presiden yang membangun sekolah-sekolah, waktu itu sekolah pendidikan dasar, namun setelah itu enggak ada kabar secara komprehensif tentang perbaikan sarana-prasarana dan lain sebagainya,” paparnya.

Oleh karena itu, ia mengapresiasi program pembangunan sekolah tersebut untuk sistem pendidikan yang lebih baik.

“Jadi itu satu hal yang kita apresiasi lah, kita percaya pada pemerintahan baru ini, kalau mau membangun sekolah itu sekaligus memperbaiki yang lama, diselesaikan yang baru, begitu ya,” tuturnya.

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masa bakti 2024 - 2029 usai mengucapkan sumpah jabatan dalam Sidang Paripurna MPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu.

Pada kesempatan itu, Prabowo menyampaikan pidato perdananya sebagai Presiden RI ke-8.

Salah satu poin yang disoroti Presiden Prabowo yakni terkait masih banyaknya sekolah-sekolah yang tidak terurus.

“Banyak sekolah-sekolah kita yang tidak terurus, saudara-saudara sekalian, kita harus berani melihat ini semua, dan kita harus berani menyelesaikan masalah ini semua,” kata Presiden Prabowo.

Baca juga: Prabowo: Program makan bergizi gratis menyelamatkan masa depan bangsa
Baca juga: APBN 2025 akomodasi program pemerintah mendatang secara “prudent"
Baca juga: Jokowi meminta RAPBN 2025 akomodasi program presiden terpilih