Jakarta (ANTARA) - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) meminta instansi penerbit surat rekomendasi jenis bahan bakar minyak (BBM) tertentu (JBT) yakni solar dan jenis BBM khusus penugasan (JBKP) Pertalite di Provinsi Aceh menggunakan aplikasi XStar.

Anggota Komite BPH Migas Iwan Prasetya Adhi dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, mengatakan aplikasi XStar, yang dikembangkan BPH Migas, bertujuan agar penyaluran BBM subsidi dan kompensasi dapat tepat sasaran dan tepat volume bagi konsumen penggunanya.

"Aplikasi (XStar) sudah diterima oleh dinas yang bersangkutan. Kami mendorong agar instansi penerbit menggunakan XStar sebagai basis untuk menerbitkan surat rekomendasi," ungkap Iwan saat melakukan pemantauan di stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN) di Banda Aceh, Aceh, Kamis (17/10/2024), dan mendapati surat rekomendasi belum menggunakan aplikasi XStar.

Menurut dia, penerbitan surat rekomendasi yang belum menggunakan aplikasi XStar memberi dampak pada kegiatan nelayan di dalam mendapatkan BBM subsidi dan kompensasi negara.

"Jika ada kendala dalam menjalankan aplikasi XStar, segera berkoordinasi dengan BPH Migas agar lebih cepat menggunakan aplikasi itu sebagai dasar untuk penyusunan surat rekomendasi," tegasnya.

Sementara itu, Sales Area Manager PT Pertamina Patra Niaga Aceh Surya Suganda, yang mendampingi pemantauan, mengutarakan, penggunaan surat rekomendasi mempermudah konsumen pengguna khususnya nelayan untuk memperoleh BBM bersubsidi.

"Ketika surat rekomendasi yang dikeluarkan pemerintah daerah sudah menggunakan aplikasi XStar, sudah keluar QR code-nya, ada standardisasi dan kemudahan lebih untuk konsumen pengguna nelayan," ujarnya.

Selain Banda Aceh, Iwan juga melakukan pemantauan di Sabang, Aceh. Iwan menyambangi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Sabang, Aceh, Jumat (18/10/2024).

Iwan menerangkan di Sabang hanya ada dua SPBU, namun belum menyediakan jenis BBM umum khususnya Pertamax, sehingga beberapa kapal wisata masih menggunakan JBKP Pertalite dengan surat rekomendasi yang diterbitkan Dinas Pariwisata setempat.

"Kami harap di wilayah Sabang ada penambahan SPBU yang menyediakan jenis bahan bakar minyak umum untuk digunakan kapal wisata," ucapnya dalam kegiatan yang juga dihadiri Sales Branch Manager I Fuel Aceh PPN Muhammad Yoga Prabowo.


Kunjungan ke BPMA

Iwan juga mengunjungi kantor Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) dan diterima Wakil Kepala BPMA Muhammad Najib.
Anggota Komite BPH Migas Iwan Prasetya Adhi (kanan) saat kunjungan ke kantor Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) dan diterima Wakil Kepala BPMA Muhammad Najib (kiri) di Banda Aceh, Aceh, Kamis (17/10/2024). ANTARA/HO-BPH Migas

Dalam pertemuan, Iwan mendorong peningkatan pengembangan jaringan gas bumi (jargas) di Aceh.

Ia menjelaskan bahwa Aceh merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi gas bumi yang besar.

Terlebih, adanya rencana pembangunan pipa gas Dumai-Sei Mangkai, sehingga pemanfaatan lebih optimal.

"Kemudian, di Aceh, ada jargas, harus kita kembangkan lebih lanjut. Supaya masyarakat Aceh bisa merasakan nikmatnya menggunakan jaringan gas bumi," ujarnya di kantor BPMA, Banda Aceh, Kamis (17/10/2024).

Koordinasi dengan badan usaha akan dilakukan agar pemanfaatan gas bumi untuk dalam negeri semakin optimal.

Baca juga: BPH Migas ajak generasi muda pahami sektor hilir migas

Baca juga: BPH Migas-Pemprov Papua Barat dan Papua Tengah kerja sama pengawasan BBM


"Kita akan koordinasi lebih lanjut dengan PT PGN atau dengan operator lain, agar pemanfaatannya optimal untuk masyarakat Aceh," tuturnya.

Sementara, Muhammad Najib menyambut baik kehadiran BPH Migas dan berharap pengembangan jargas di Aceh dapat terus ditingkatkan.

"Karena itu yang bisa dirasakan secara langsung manfaatnya oleh masyarakat Aceh, khususnya merupakan daerah penghasil gas," ujarnya.