Jakarta (ANTARA) - Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto menyatakan komitmennya untuk terus mengutamakan kepentingan rakyat Indonesia di atas kepentingan segala golongan.

Prabowo dalam pidato perdananya setelah dilantik menjadi Presiden RI ke-8 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu menyatakan dirinya bersama dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akan menyerahkan seluruh jiwa raganya bagi kepentingan bangsa Indonesia.

"Kami akan mengutamakan kepentingan bangsa Indonesia Kepentingan rakyat Indonesia di atas segala kepentingan Di atas segala golongan, apalagi kepentingan pribadi kami," katanya.

Prabowo menyatakan, komitmen itu disampaikannya mengingat perjuangan yang dilalui oleh bangsa Indonesia sangat panjang, dengan berbagai perjuangan dalam proses meraih kemerdekaan.

"Kita paham dan kita mengerti bahwa kemerdekaan kita bukan hadiah. Kemerdekaan kita dapat dengan pengorbanan yang sangat besar," ujarnya.

Oleh karena itu dirinya menyatakan akan menjaga sumpah yang sudah diucapkannya dengan sebaik mungkin, serta menjalankan konstitusi yang berlaku.

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mengucapkan sumpah jabatan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masa bakti 2024 - 2029 dalam Sidang Paripurna MPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu.

Dengan berbalut setelan jas dan kain tradisional Betawi, Prabowo dan Gibran mengucapkan sumpah jabatan itu secara lancar di bawah kitab suci Al-Quran.

“Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa,” kata Prabowo membacakan sumpahnya.

Gibran pun mengucapkan sumpahnya sebagai Wakil Presiden RI.Setelah itu, keduanya menandatangani Berita Acara Pelantikan.

Sebanyak 709 dari 731 anggota MPR RI menyaksikan prosesi pengucapan sumpah jabatan tersebut.

Sidang Paripurna MPR RI tersebut juga dihadiri para tokoh nasional, pimpinan partai politik, dan perwakilan negara sahabat.Setidaknya ada 20 pejabat setingkat kepala negara dan 18 pejabat setingkat menteri yang menghadiri acara pelantikan di Gedung Nusantara.