Banda Aceh (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang terus memacu pengerjaan perbaikan tanggul sungai yang jebol pascabanjir yang melanda sembilan desa di wilayah pesisir Kecamatan Seruway, sebagai langkah mengantisipasi banjir susulan di tengah musim hujan.

“Perbaikan tanggul jebol sudah dilakukan melibatkan UPTD Dinas Pengairan Aceh setelah ada arahan Pj Gubernur Aceh saat meninjau banjir dan rakor virtual penanganan bencana banjir dengan delapan kepala daerah dari Aceh Tamiang,” kata Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery di Aceh Tamiang, Sabtu.

Ia menjelaskan, sebelumnya Pemkab Aceh Tamiang juga telah menetapkan status darurat terhadap bencana banjir itu. Kemudian, BPBD membuka posko di Pos 6 Damkar Seruway, serta seluruh personel oranye regu penyelamatan dan evakuasi siaga di lokasi.

“Seperti Jumat pagi kemarin, saat air sungai turun, kami kerja keras menutup tanggul jebol itu,” ujarnya.

Sejauh ini, menurut dia, BPBD juga telah merehabilitasi tanggul-tanggul yang labil di sepanjang pesisir Aceh Tamiang sebagai langkah antisipasi agar tidak roboh saat diterjang arus sungai yang dipicu curah hujan tinggi, seperti tanggul di Pekan Seruway.

“Tanggul yang sudah kita rehab atau perkuat di Kampung Tangsi Lama satu titik dan Kampung Binjai ada empat titik, yang kondisinya waktu itu nyaris jebol. Kami terpaksa kerja dari pagi sampai malam untuk menutup tanggul yang kritis bertepatan dengan banjir,” ujarnya.

Baca juga: TNI bantu distribusi logistik ke posko pengungsi banjir Aceh Tamiang
Baca juga: BPBD: Wilayah hilir Aceh Tamiang terendam banjir luapan sungai


Perbaikan tanggul jebol ini diperkirakan membutuhkan waktu empat hari, apabila cuaca cerah. BPBD mengerahkan tiga alat berat untuk merevitalisasi badan tanggul jebol sepanjang 60 meter serta bulldozer untuk pembersihan puing-puing dampak banjir.

“Penimbunan tanggul dikerjakan hingga malam hari. Lebar benteng empat meter dan tinggi tanggul 3,5 meter. Kalau enggak ada halangan dua hari lagi siap,” ujarnya.

Sebelumnya, BPBD mencatat banjir melanda sembilan desa di pesisir Aceh Tamiang itu disebabkan oleh jebol tanggul sungai di kawasan Pekan Seruway-Kampung Muka Sei Kuruk sepanjang 60 meter.

Pj Gubernur Aceh Safrizal juga telah turun langsung ke lapangan dan memerintahkan instansi terkait untuk memperbaiki tanggul sementara menggunakan dana tanggap darurat.

“Gunakan dana darurat, susun perencanaan terkait perbaikan tanggul bersama BPBA agar ini bisa tertangani segera,” kata Safrizal.

Selama di Aceh Tamiang, Safrizal didampingi Pj Bupati Aceh Tamiang Asra juga meninjau posko bencana banjir dan dapur umum terpusatkan di Pos Damkar 6 Seruway yang menampung sekitar 550 jiwa mengungsi.

Baca juga: BPBD suplai 12 ton air bersih ke wilayah terdampak banjir Aceh Tamiang
Baca juga: Mensos serahkan Rp1,9 miliar untuk pengungsi banjir Aceh Tamiang
Baca juga: Mensos ajak Pemda bahas penanganan banjir Aceh Tamiang