Jokowi tolak pemberian cenderamata dari pelaku UMKM
Calon presiden pasangan nomor urut dua Joko Widodo (kanan) mencicipi kripik jamur ketika berkunjung ke sentra usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Tuan Kentang, di Kelurahan Tuan Kentang, Kecamatan Seberang Ulu Satu, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (25/6). Joko Widodo yang berpasangan dengan cawapres Jusuf Kalla tersebut mengatakan produk-produk ekonomi kreatif dalam negeri seperti kerajinan kain songket dan makanan khas Palembang harus mampu bersaing di pasar internasional dan hal itu itu merupakan tugas pemerintah untuk mewujudkannya. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)/Asf/Spt/14)
Jokowi menolak pemberian itu karena menurutnya produk-produk yang akan dihadiahkan kepadanya itu memiliki nilai ekonomis, yang seharusnya tidak diberikan cuma-cuma tapi dijual.
"Saya ingin membiasakan, ini kan produk yang harusnya dibeli, saya mau membiasakan," kata Jokowi di tepian sungai Ogan di kawasan pusat UMKM, Rabu.
Pelaku UMKM memberikan kepada Jokowi produk hasil kerajinannya seperti songket dan cemilan khas Palembang yang dikemas dalam sebuah tas kertas.
Menanggapi sikap Jokowi itu, para pelaku UMKM menjelaskan cenderamata itu hadiah dari mereka.
Namun, Jokowi tetap menolak menerimanya secara gratis.
"Apalagi kalau ini harganya mahal, UMKM itu kan mencari keuntungan. Kalau ini dikasih, nanti bisa rugi besar, saya engga mau, apalagi karena saya," kata Jokowi yang disambut tepuk tangan warga.
Jokowi pun meminta salah seorang ajudannya untuk membayar suvenir yang diberikan kepadanya itu.
Jokowi berkunjung ke Tuan Kentang bersama istrinya Iriana dan anaknya. Ia membeli beberapa suvenir seperti pensil, miniatur ampera, sandal, dan kain, serta buah pisang.
Sentra UMKM itu memamerkan sejumlah produk makanan seperti ikan sale, mpe mpe, keripik, kerajinan songket khas Palembang, cenderamata khas Palembang, dan buah-buahan.
Sementara itu visi misi ekonomi pasangan Jokowi-JK, salah satunya, disebutkan akan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga Bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa di Asia.
Pemilihan Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan kandidat presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014