Beijing (ANTARA) - Data ekonomi untuk tiga kuartal pertama tahun ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah China menggenjot ekonomi terbukti efektif, seperti yang ditunjukkan oleh kemajuan signifikan dalam transformasi dan peningkatan industri. Dengan upaya yang lebih besar, perekonomian terbesar kedua di dunia ini berada di jalur untuk mencapai target setahun penuh.

Menurut Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China, produk domestik bruto (PDB) negara tersebut tumbuh sebesar 4,8 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada tiga kuartal pertama tahun ini, dengan peningkatan 4,6 persen di kuartal ketiga.

Pertumbuhan itu terjadi saat lingkungan eksternal yang menantang dan restrukturisasi ekonomi domestik yang sedang berlangsung, menegaskan ketahanan dan potensi ekonomi China.

Secara keseluruhan, meskipun terdapat sedikit fluktuasi, ekonomi nasional secara umum tetap stabil dengan kemajuan yang konsisten, ditandai oleh peningkatan stabil dalam produksi dan permintaan, lapangan kerja dan harga yang juga stabil, serta kemajuan signifikan dalam pembangunan berkualitas tinggi.

Bulan lalu terjadi peningkatan di sebagian besar indikator produksi dan permintaan, memperkuat ekspektasi pasar dan mengakumulasi faktor-faktor positif yang mendukung pemulihan ekonomi.

Dalam hal penyesuaian struktural, nilai tambah di sektor manufaktur peralatan dan teknologi tinggi masing-masing tumbuh sebesar 7,5 persen dan 9,1 persen, secara signifikan melampaui tingkat pertumbuhan 5,8 persen untuk semua perusahaan industri besar yang ditetapkan. Perubahan ini mencerminkan transisi menuju model industri yang lebih efisien dan didorong oleh teknologi.

Selain itu, berbagai indikator positif menunjukkan laju pemulihan. Ekspor melampaui ekspektasi, meningkat sebesar 6,2 persen (yoy) pada tiga kuartal pertama. Di sektor primer, China menuai panen musim panas yang melimpah dan menantikan panen musim gugur yang menjanjikan.

Serangkaian langkah kebijakan yang bertujuan untuk menstabilkan pasar real estat menghasilkan perubahan positif. Transaksi untuk rumah bekas meningkat, dan kota-kota besar di China mengalami stabilisasi dalam penurunan harga properti hunian komersial pada September, disertai dengan peningkatan ekspektasi untuk sektor tersebut.

Menteri Perumahan dan Pembangunan Perkotaan-Pedesaan China Ni Hong pada Kamis (17/10) menyatakan bahwa pasar real estat China mulai mencapai titik terendah setelah tiga tahun penyesuaian.

Selain itu, berbagai inisiatif seperti pemutakhiran peralatan skala besar dan program tukar tambah barang konsumsi telah membantu memperluas permintaan domestik. Terutama, penjualan mobil dan furnitur keduanya meningkat sebesar 0,4 persen pada September, menandai pergeseran dari pertumbuhan negatif menjadi positif.

Sejumlah kebijakan inkremental baru dari pihak berwenang telah mengirimkan sinyal yang kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Seiring kebijakan-kebijakan tersebut secara bertahap mulai berlaku, dampaknya terhadap stabilisasi pertumbuhan dan peningkatan ekspektasi pasar akan semakin nyata.

China masih memiliki instrumen kebijakan tambahan yang tersedia untuk lebih menstimulasi pertumbuhan. Setelah pemangkasan sebesar 0,5 poin persentase pada akhir September, bank sentral negara itu sedang mempertimbangkan pemangkasan lebih lanjut sebesar 0,25 hingga 0,5 poin persentase dalam rasio cadangan wajib, yang kemungkinan diterapkan sebelum akhir 2024 bergantung pada kondisi likuiditas pasar.

Meskipun ekonomi global menghadapi ketidakpastian akibat risiko geopolitik, China masih menjadi salah satu perekonomian yang paling stabil dan tangguh, dengan pertumbuhan tercepat di kalangan negara-negara besar.

Ada banyak alasan untuk meyakini bahwa ekonomi China pada kuartal terakhir tahun ini, yang didukung oleh implementasi kebijakan pendorong pertumbuhan yang efektif, akan melanjutkan tren stabilisasi dan pemulihan pada September dan membantu China mencapai target pertumbuhan tahunannya.