Jakarta (ANTARA) - Kerja sama bilateral antara Korea Selatan dengan Indonesia di bidang pertahanan dan militer harus terus diperkuat di bawah pemerintahan Prabowo Subianto mendatang, demikian menurut Mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Korea Selatan Park Jin.

“Kolaborasi di bidang pertahanan harus dilanjutkan dengan penekanan pada produksi bersama sistem persenjataan dan transfer teknologi, seperti yang telah berjalan dalam proyek pesawat tempur supersonik KF-21,” ucap Park Jin dalam Kuliah Umumnya yang diselenggarakan oleh Universitas Prasetiya Mulya dan CSIS Indonesia di Jakarta, Jumat.

Menurut Park, proyek pengembangan bersama jet tempur tersebut merupakan “tonggak penting dalam sejarah penguatan kapabilitas pertahanan Asia Tenggara.”

Setelah pesawat tersebut memasuki tahap produksi normal, Indonesia diharapkan dapat memiliki hingga 50 unit pesawat KF-21, kata Menlu Korea Selatan periode 2022—2024 itu.

Selain pada pengembangan pesawat tempur, Indonesia dan Korea telah menjalin kerja sama transfer teknologi dan pembinaan kapal selam yang diteken pada 2011. Indonesia pun memiliki tiga unit kapal selam baru melalui skema kerja sama ini.

Korea Selatan juga telah memasok rudal untuk menguatkan pertahanan maritim TNI-AL di lautan Indonesia maupun Laut China Selatan, kata Park.

Sementara itu, ia menyoroti negosiasi antara kedua negara untuk memperluas kerja sama dalam pengembangan bersama untuk sistem pertahanan lain, seperti pesawat nirawak dan pertahanan siber, tengah berjalan.

Hal tersebut mencerminkan kerja sama Korea Selatan dan RI dalam bidang pertahanan sangat produktif dan menguntungkan kedua negara.

Park pun meyakini kerja sama di bidang tersebut akan semakin kuat karena upaya Indonesia memperkuat kapabilitas pertahanan nasionalnya dapat terus didukung kemampuan manufaktur industri pertahanan Korea Selatan yang sudah baik.

“Transfer teknologi tetap akan menjadi tumpuan dalam kerja sama antara Korea Selatan dan RI di masa depan,” ucap Park, menambahkan.

Baca juga: Menlu Retno: RI-Korea Selatan mitra strategis jaga kestabilan kawasan
Baca juga: Indonesia bidik perluasan produk ekspor ke Korea Selatan lewat IK-CEPA