Jakarta (ANTARA) - Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengapresiasi Sekjen Kementerian Perdagangan (Kemendag) Budi Santoso yang diisukan akan menempati posisi Menteri Perdagangan (Mendag) sebab menjadi preseden baik bagi karier profesional.

"Saya menyambut baik Budi Santoso menjadi Menteri Perdagangan yang memang akan menjadi preseden baik bagi karier profesional ASN masih terdapat peluang menjadi menteri," kata Nailul dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, pengalaman Budi Santoso yang menghabiskan kariernya di Kemendag dapat menjadi kunci utama untuk menciptakan iklim perdagangan yang sehat.

Selain itu, dia menilai pengalaman Budi Santoso menjadi perwakilan di Luar Negeri (LN) dan Dirjen Perdagangan LN dapat menjadi pintu masuk perdagangan ekspor Indonesia.

"Sangat-sangat dimungkinkan sekali hal tersebut dimanfaatkan oleh Kemendag. Namun, memang harus berhati-hati, kalangan profesional terkadang dapat tekanan dari parpol," kata dia.

Sebelumnya, Budi Santoso termasuk ke dalam 49 tokoh yang menghadiri undangan di kediaman calon presiden terpilih pada Pemilu 2024 Prabowo Subianto, Kartanegara IV, Jakarta Selatan, Senin (14/10).

Namun, usai memenuhi panggilan, Budi enggan membocorkan posisi apa yang akan ditempatinya kelak.

"Tadi ada arahan dari Pak Prabowo pada prinsipnya nanti saya diminta untuk membantu di pemerintahan beliau. Pos kementerian masih menunggu," ujar Budi usai bertemu Prabowo.

Bila dia resmi menjabat sebagai Mendag, akan menjadi sejarah baru sebab pertama kalinya pos tersebut diisi jalur karier.

Sebelum menjabat sebagai Sekjen Kemendag, diketahui dia pernah menjabat beberapa posisi di lingkungan Kemendag, mulai dari Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Kepala Biro Keuangan, Kasubdit Ekonomi Kreatif, hingga Atase Perdagangan India.

Baca juga: Profil Budi Santoso, Sekjen Kemendag calon menteri kabinet Prabowo
Baca juga: Ini 17 menteri Jokowi yang dipanggil Prabowo ke Kertanegara