Jakarta (ANTARA) - PT Mariku AIC Indonesia atau yang biasa disebut Karir Jepang bersama dengan Nusantaraku by KSP Artha Niaga, meneguhkan komitmennya dalam memberikan kemudahan pembiayaan kepada para Pekerja Migran Indonesia (PMI) melalui peluncuran program “Fasilitas Pembiayaan Khusus PMI untuk Bekerja ke Jepang”.

“Program ini kami pastikan dapat membantu pekerja ke luar negeri dengan selamat, aman, dan nyaman. Tidak hanya itu, program ini juga dapat meningkatkan perekonomian Indonesia dan juga devisa negara,” kata Komisaris PT Mariku AIC Indonesia Mauluda Malik di Jakarta, Jumat.

Dia melanjutkan bahwa tantangan terbesar PMI untuk bisa bekerja di luar Indonesia memang masih terkait biaya, khususnya program visa Tokutei Ginou yang memberikan peluang kerja di berbagai sektor seperti pertanian, manufaktur, dan perhotelan.

“Biaya keberangkatan seringkali menjadi penghalang bagi calon pekerja yang memiliki potensi dan keterampilan, tetapi terkendala dalam mendapatkan modal untuk berangkat ke luar negeri. Berbeda dengan program magang yang pada umumnya disubsidi perusahaan sepenuhnya,” ujarnya.

Sehingga dengan adanya program ini dapat menjadi solusi bagi para PMI yang memiliki niat untuk bekerja di Jepang. Dalam skemanya, program ini menghadirkan model pembiayaan yang lebih fleksibel dan bertanggung jawab, memberikan kemudahan kepada PMI tanpa membebani mereka di awal.

Melalui skema baru ini, diharapkan lebih banyak PMI yang dapat mengakses berbagai kesempatan kerja yang ada di Jepang tanpa terhalang masalah biaya.

“Program ini tidak hanya mempermudah akses keberangkatan, tetapi juga membantu para PMI mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Dengan pengalaman kerja di Jepang, para pekerja diharapkan bisa membangun karir yang lebih sukses saat kembali ke Indonesia,” katanya.

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Afriansyah Noor yang menghadiri kegiatan ini memberikan apresiasi penuh atas upaya yang sudah dilakukan oleh keduanya dalam memberikan berbagai kemudahan bagi para PMI untuk bekerja di Jepang.

“Saya sangat bangga apa yang sudah dilakukan oleh PT Mariku AIC Indonesia, pihaknya sudah sangat perduli terhadap pemberangkatan PMI ke jepang,” kata Afriansyah Noor.

Peluang kerja di Jepang memang sangat terbuka lebar untuk masyarakat Indonesia. Menurut catatan yang ada, Jepang telah lama menghadapi masalah depopulasi yang signifikan.

Penurunan jumlah penduduk ini terutama disebabkan oleh rendahnya angka kelahiran dan meningkatnya usia harapan hidup, yang menyebabkan kekurangan tenaga kerja produktif di banyak sektor.

Pada tahun 2023, populasi Jepang tercatat hanya sekitar 124 juta, turun dari puncaknya yakni sebesar 128 juta pada tahun 2008. Diperkirakan jumlah penduduk akan terus mengalami penurunan hingga 88 juta pada tahun 2065 jika tren ini terus berlanjut.