"Jagat Laga Bola" tampilkan perkembangan fotografi olahraga
24 Juni 2014 20:57 WIB
ilustrasi Robot humanoid dengan seragam tim sepak bola nasional Jerman dan Brazil membawa bola Piala Dunia 2014 saat sesi foto di Institut Ilmu Komputer, Universitas Bonn, Jerman, Rabu (18/6). (ANTARA FOTO/REUTERS/Ina Fassbender/ox/14.)
Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah koleksi foto milik Kantor Berita Agence France Presse tahun 1930--2010 yang menggambarkan perkembangan teknologi fotografi olahraga dan lintasan sejarah Piala Dunia bertajuk "Jagat Laga Bola" dipamerkan di Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA), Jakarta.
"Kalau masa awal, mereka (fotografer) ambil dari tepian lapangan atau belakang gawang karena lensa yang ada tahun 30an adalah 50 milimeter. Nungguin gol," kata Oscar Motuloh, kurator "Jagat Laga Bola", di GFJA, Selasa.
Memotret sepak bola pada masa awal Piala Dunia, menurut Oscar, cukup sulit karena keterbatasan teknologi tersebut. Lewat tahun 1950an lensa jarak jauh telah ditemukan sehingga foto yang dihasilkan lebih beragam. Foto Piala Dunia tahun 1978 yang menunjukkan eforia rakyat Argentina di jalanan ibukota menyambut kemenangan tim mereka, diambil dari sudut pandang atas .
"Supaya kita bisa belajar dari foto olahraga," katanya.
Rakhmawaty, salah seorang pengunjung Jagat Laga Bola, mengatakan dirinya mendapat pengetahuan tentang teknik mengambil foto di acara olahraga, khususnya sepak bola, melalui pameran yang dimulai sejak 9 Juni hingga 15 Juli 2014 tersebut.
"Saya yang bukan fotografer olahraga jadi tahu angle," kata Rakhmawaty yang bekerja sebagai fotografer harian Republika.
Selain teknik fotografi, Rakhmawaty mengatakan ia juga mendapat pengetahuan tentang sejarah Piala Dunia karena "Jagat Laga Bola" menampilkan pergelaran akbar itu dari pertama tahun 1930 di Uruguay hingga 2010 di Afrika Selatan.
Tiap gelaran Piala Dunia diwakili tiga sampai lima foto. Piala Dunia yang dianggap istimewa memiliki lebih banyak foto. Keberhasilan pertama Argentina menjadi juara tahun 1978 setelah kegagalan kejuaraan sebelumnya diabadikan dalam lima foto.
Selain menampilkan Kapten Daniel Passarella yang membawa trofi, Piala Dunia Argentina juga menampilkan selebrasi Mario Kempes usai mencetak gol.
(T004/A020)
"Kalau masa awal, mereka (fotografer) ambil dari tepian lapangan atau belakang gawang karena lensa yang ada tahun 30an adalah 50 milimeter. Nungguin gol," kata Oscar Motuloh, kurator "Jagat Laga Bola", di GFJA, Selasa.
Memotret sepak bola pada masa awal Piala Dunia, menurut Oscar, cukup sulit karena keterbatasan teknologi tersebut. Lewat tahun 1950an lensa jarak jauh telah ditemukan sehingga foto yang dihasilkan lebih beragam. Foto Piala Dunia tahun 1978 yang menunjukkan eforia rakyat Argentina di jalanan ibukota menyambut kemenangan tim mereka, diambil dari sudut pandang atas .
"Supaya kita bisa belajar dari foto olahraga," katanya.
Rakhmawaty, salah seorang pengunjung Jagat Laga Bola, mengatakan dirinya mendapat pengetahuan tentang teknik mengambil foto di acara olahraga, khususnya sepak bola, melalui pameran yang dimulai sejak 9 Juni hingga 15 Juli 2014 tersebut.
"Saya yang bukan fotografer olahraga jadi tahu angle," kata Rakhmawaty yang bekerja sebagai fotografer harian Republika.
Selain teknik fotografi, Rakhmawaty mengatakan ia juga mendapat pengetahuan tentang sejarah Piala Dunia karena "Jagat Laga Bola" menampilkan pergelaran akbar itu dari pertama tahun 1930 di Uruguay hingga 2010 di Afrika Selatan.
Tiap gelaran Piala Dunia diwakili tiga sampai lima foto. Piala Dunia yang dianggap istimewa memiliki lebih banyak foto. Keberhasilan pertama Argentina menjadi juara tahun 1978 setelah kegagalan kejuaraan sebelumnya diabadikan dalam lima foto.
Selain menampilkan Kapten Daniel Passarella yang membawa trofi, Piala Dunia Argentina juga menampilkan selebrasi Mario Kempes usai mencetak gol.
(T004/A020)
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: