Washington (ANTARA News) - Kebijakan-kebijakan pemerintah yang meningkatkan efisiensi energi, pengelolaan limbah dan transportasi umum dapat meningkatkan output ekonomi global sebesar triliunan dolar AS per tahun, demikian laporan Bank Dunia, Senin.

Laporan "Adding up the Benefits", yang berfokus pada Brasil, Tiongkok, India, Meksiko, Amerika Serikat, dan Uni Eropa, menemukan bahwa kebijakan-kebijakan pemerintah yang merangsang pergeseran ke transportasi bersih dan meningkatkan efisiensi energi di pabrik-pabrik, gedung-gedung dan peralatan dapat meningkatkan pertumbuhan PDB global sekitar 1,8-26 triliun dolar AS per tahun pada 2030.

"Temuan laporan ini menunjukkan dengan jelas bahwa pilihan kebijakan yang tepat dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kehidupan, pekerjaan, hasil panen, energi, dan PDB, serta pengurangan emisi untuk memerangi perubahan iklim," kata Jim Yong Kim, Presiden Bank Dunia.

Kebijakan-kebijakan tersebut dapat mencegah sekitar 94.000 kematian prematur akibat penyakit terkait polusi per tahun pada 2030, serta mencegah produksi emisi gas rumah kaca kasar yang setara dengan mengambil dua miliar mobil dari jalan.

Jika sepenuhnya dilaksanakan, serangkaian peraturan, pajak, dan tindakan kebijakan lainnya yang diuraikan dalam laporan tersebut dapat memberikan kontribusi 30 persen dari total pengurangan emisi yang dibutuhkan pada 2030 untuk membatasi pemanasan global hingga dua derajat Celcius.

Laporan tersebut menyarankan India untuk membangun jalur bus rapid transit baru, Meksiko untuk melengkapi 90 persen dari peternakan babi dan sapi perah dengan biogas dan sistem energi surya, dan Tiongkok untuk menyebarkan 70 juta tungku bersih.

Laporan ini dirilis sebelum KTT Iklim Sekretaris Jenderal PBB pada September, ketika para kepala negara dan pemerintah akan bertemu di New York untuk membahas tindakan memerangi perubahan iklim, demikian laporan Xinhua.

(A026)