KSSK : Stabilitas sistem keuangan RI terjaga di kuartal III-2024
18 Oktober 2024 18:22 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Ketua DK Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar dan Ketua DK Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa dalam Konferensi Pers KSSK di Gedung BI, Jakarta, Jumat (18/10/2024). (ANTARA/ Muhammad Heriyanto)
Jakarta (ANTARA) - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyampaikan bahwa stabilitas sistem keuangan Indonesia tetap terjaga pada kuartal III-2024 di tengah ketidakpastian perekonomian dan geopolitik di tingkat global.
“Stabilitas sistem keuangan(SSK) pada kuartal III-2024 itu berarti menyangkut Juli, Agustus, dan September tetap terjaga. Ini sejalan dengan merendahnya tekanan di pasar keuangan global setelah pelonggaran kebijakan moneter yang dilakukan oleh berbagai negara utama seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa,” ujar Menteri Keuangan sekaligus Ketua KSSK Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers KSSK di Jakarta, Jumat.
Memasuki kuartal IV- 2024, Sri Mulyani mengatakan bahwa dinamika perekonomian dan pasar keuangan di tingkat global perlu untuk terus diantisipasi, seiring dengan terjadinya eskalasi gejolak geopolitik di kawasan Timur Tengah.
Ia menjelaskan, anggota KSSK yang meliputi Kementerian Keuangan bersama Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bersepakat untuk terus meningkatkan koordinasi dan sinergi untuk terus menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.
Lanjutnya, KSSK juga akan terus meningkatkan kewaspadaan di tengah berbagai risiko, terutama yang berasal dari eksternal yang begitu dinamis dan potensi merambatnya terhadap perekonomian dan stabilitas sektor keuangan di dalam negeri.
“Ketidakpastian pasar keuangan global yang mereda didukung oleh pelonggaran kebijakan moneter dari beberapa negara utama,” ujar Sri Mulyani.
Memasuki periode Oktober 2024, Ia mengatakan bahwa risiko ketidakpastian pasar keuangan global kembali meningkat, seiring dengan ketegangan antara Israel dengan Palestina ataupun Hizbullah, Libanon, hingga direct konfrontasi dengan Iran.
“Dan eskalasi itu cukup tinggi dari skala geopolitik, asehingga mempengaruhi apa yang disebut tadi dinamika dari keuangan global,” ujar Sri Mulyani
Ia menjelaskan bahwa ketidakpastian keuangan global yang meningkat sejalan dengan eskalasi di wilayah Timur Tengah perlu untuk terus diwaspadai dan dimonitor secara baik agar Indonesia dengan dapat memitigasi dampak rambatan global.
“Di tengah dinamika tersebut, perekonomian Indonesia masih tetap terjaga baik. Perekonomian domestik kita di kuartal IV-2024 diperkirakan tumbuh di atas 5 persen year on year (yoy),” ujar Sri Mulyani.
Baca juga: OJK nilai optimisme terhadap pertumbuhan dunia usaha tetap tinggi
Baca juga: BI: Pemangkasan suku bunga AS kemungkinan semakin maju dari perkiraan
“Stabilitas sistem keuangan(SSK) pada kuartal III-2024 itu berarti menyangkut Juli, Agustus, dan September tetap terjaga. Ini sejalan dengan merendahnya tekanan di pasar keuangan global setelah pelonggaran kebijakan moneter yang dilakukan oleh berbagai negara utama seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa,” ujar Menteri Keuangan sekaligus Ketua KSSK Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers KSSK di Jakarta, Jumat.
Memasuki kuartal IV- 2024, Sri Mulyani mengatakan bahwa dinamika perekonomian dan pasar keuangan di tingkat global perlu untuk terus diantisipasi, seiring dengan terjadinya eskalasi gejolak geopolitik di kawasan Timur Tengah.
Ia menjelaskan, anggota KSSK yang meliputi Kementerian Keuangan bersama Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bersepakat untuk terus meningkatkan koordinasi dan sinergi untuk terus menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.
Lanjutnya, KSSK juga akan terus meningkatkan kewaspadaan di tengah berbagai risiko, terutama yang berasal dari eksternal yang begitu dinamis dan potensi merambatnya terhadap perekonomian dan stabilitas sektor keuangan di dalam negeri.
“Ketidakpastian pasar keuangan global yang mereda didukung oleh pelonggaran kebijakan moneter dari beberapa negara utama,” ujar Sri Mulyani.
Memasuki periode Oktober 2024, Ia mengatakan bahwa risiko ketidakpastian pasar keuangan global kembali meningkat, seiring dengan ketegangan antara Israel dengan Palestina ataupun Hizbullah, Libanon, hingga direct konfrontasi dengan Iran.
“Dan eskalasi itu cukup tinggi dari skala geopolitik, asehingga mempengaruhi apa yang disebut tadi dinamika dari keuangan global,” ujar Sri Mulyani
Ia menjelaskan bahwa ketidakpastian keuangan global yang meningkat sejalan dengan eskalasi di wilayah Timur Tengah perlu untuk terus diwaspadai dan dimonitor secara baik agar Indonesia dengan dapat memitigasi dampak rambatan global.
“Di tengah dinamika tersebut, perekonomian Indonesia masih tetap terjaga baik. Perekonomian domestik kita di kuartal IV-2024 diperkirakan tumbuh di atas 5 persen year on year (yoy),” ujar Sri Mulyani.
Baca juga: OJK nilai optimisme terhadap pertumbuhan dunia usaha tetap tinggi
Baca juga: BI: Pemangkasan suku bunga AS kemungkinan semakin maju dari perkiraan
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024
Tags: