Jakarta (ANTARA) - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Asep Saepudin Jahar mengajak mahasiswa cepat merespons transformasi digital baik dalam konteks akademik maupun non-akademik.

“Kita harus melek dan terdepan dalam merespons transformasi digital, utamanya dalam konteks akademik dan non-akademik, atau dalam konteks syariah sering dikenal dengan industri halal. Kita harus terdepan dalam wilayah ini,” katanya dalam seminar “Road to Islamic Digital Transformation Forum 2025” di UIN Jakarta, Jumat.

Ia menyampaikan, UIN Jakarta memiliki berbagai bidang studi yang menuntut kecakapan digital agar para mahasiswa mampu bersaing secara global.

“Kita ada studi keagamaan, sosial, dalam konteks lainnya, sehingga teknologi dan sains adalah bagian penting bagaimana kita terlibat dan mampu bersanding dalam konteks perubahan-perubahan digital,” ujar dia.

Baca juga: Sinergi ekosistem pusat data percepat transformasi digital Indonesia
Baca juga: UI sosialisasi penguatan zona integritas melalui transformasi digital
Baca juga: ULM kumpulkan pakar dunia bahas transformasi pembelajaran era digital


Menurut Rektor, dalam konteks ekonomi, teknologi informasi juga menjadi bagian penting di dalam bisnis dan kehidupan sosial lainnya.

“Saya mengajak adik-adik untuk melek dan harus mengedepankan literasi teknologi menjadi bagian penting di UIN, karena ada berbagai hal yang masih menjadi kendala, seolah-olah kita tertinggal dibandingkan negara-negara Asia Tenggara,” paparnya.

​​​​​​Pada kesempatan tersebut, UIN Jakarta juga melakukan penandatanganan kesepahaman dengan Indonesia Business Trade Solution (IBTS) yang diharapkan menjadi tonggak penting untuk pengembangan kerja sama strategis terkait transformasi digital di dunia pendidikan tinggi.

“Kami berterima kasih kepada IBTS yang mengajak berdampingan, bagaimana UIN dan PTKIN terlibat dalam transformasi digital, baik dalam akademik maupun ekonomi, semoga kita bisa terus maju dan mari kita kedepankan teknologi menjadi bagian kehidupan kita sehari-hari,” demikian Asep Saepudin Jahar.

Baca juga: Kemenag gandeng BSSN perkuat transformasi digital & layanan keagamaan
Baca juga: Kemenag harap penyuluh agama bertransformasi sampaikan pesan keagamaan
Baca juga: Universitas-industri perlu interaksi atasi kesenjangan talenta digital