Siak, Riau, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Siak, Provinsi Riau melalui dinas pendidikan dan kebudayaan kembali menyelenggarakan Festival Sastra Sungai Jantan (FSSJ) 2024 untuk menumbuhkan minat masyarakat dalam menulis.

Asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten Siak, Fauzi Asni, di Gedung Tengku Mahratu, Siak, Jumat dengan festival itu diharapkan akan lahir generasi penulis dan penyair berbakat di Kabupaten Siak. Selain juga meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang sejarah Kerajaan Melayu, khususnya Kerajaan Siak Sri Indrapura.

“Alhamdulillah, festival ini terus berjalan. Atas nama Pemerintah Kabupaten Siak, saya berharap acara ini dapat terus berlangsung dari waktu ke waktu,” kata Fauzi.

Ia juga mengapresiasi perkembangan selama tiga tahun terakhir, yang memperlihatkan peningkatan kualitas karya sastra yang dihasilkan, baik dalam bentuk dongeng, pantun, maupun karya sastra lainnya.

Untuk itu dia mengajak para pemuda-pemudi untuk lebih berperan aktif dalam memajukan budaya Melayu dengan menciptakan karya sastra yang berkualitas. Selain tetap menjaga dan melindungi budaya di tengah persaingan dengan budaya lain agar tidak tenggelam.

Baca juga: Pantun ekspresikan sastra Melayu di Festival Harmoni Budaya Nusantara
Baca juga: Pusat Sastra Simpan Novel Melayu Tionghoa 1892


Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan, Disdikbud Siak Novendri, menyampaikan FSSJ tahun ini mengalami peningkatan dalam hal kapasitas dan kualitas peserta. Kegiatan selama tiga hari, mulai 17-19 Oktober 2024 diikuti peserta dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar sekolah dasar, menengah pertama dan atas hingga masyarakat umum.

“Kami berharap festival ini dapat terus menumbuhkan pecinta dan penggiat sastra yang mampu mengangkat nilai-nilai budaya Siak,” sebutnya.

Terdapat beragam lomba yang dipertandingkan, seperti lomba cipta karya sastra dengan 35 peserta, lomba cipta cerpen dengan 28 peserta, cipta cerita rakyat dengan 10 peserta, syair dengan 12 peserta, cipta pantun dengan 10 peserta, dan menulis naskah drama dengan 6 peserta.

Selain itu, terdapat lomba baca puisi yang diikuti oleh 16 peserta pelajar dan 32 peserta umum, serta berbalas pantun yang diikuti oleh 7 grup pelajar dan 9 peserta umum yang terdiri dari seniman, pelajar, dan masyarakat umum.

Baca juga: Pontianak kenalkan budaya melayu dengan lomba berceloteh
Baca juga: 24 tim dua negara ikuti tarung pantun
Baca juga: DKJ hadiahi pemenang lomba puisi dan novel total Rp130 juta