Pada akhir perdagangan Jumat, Rupiah naik 26 poin atau 0,17 persen menjadi Rp15.481 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.507 per dolar AS.
“Sentimen dari kabinet Prabowo cukup positif dengan pasar ekuitas IHSG yang terus naik dan Rupiah yang menguat,” kata analis mata uang Lukman Leong saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Rupiah turun setelah data ekonomi AS membaik secara signifikan
Pasar berharap Sri Mulyani kembali menjabat sebagai menteri keuangan sehingga bisa melanjutkan kebijakan yang ada serta anggaran belanja negara yang efektif dan efisien.
Sentimen lain datang dari China dengan data ekonomi produk domestik bruto (PDB) yang lebih kuat dari perkiraan mendukung penguatan rupiah di tengah dolar AS yang masih kuat. Namun eskalasi ketegangan di Timur Tengah sedikit banyak menekan sentimen positif ini.
PDB China tumbuh 4,6 persen dibanding perkiraan 4,5 persen year on year (yoy), produksi industri tumbuh 5,4 persen, penjualan ritel meningkat 3,2 persen, tingkat pengangguran naik 5,1 persen.
Baca juga: Rupiah naik seiring pasar merespons positif pemilihan kabinet Prabowo