Baghdad (ANTARA News) - "Serangan gerilyawan di Irak jadi ancaman bagi
kawasan dan dunia," kata Perdana Menteri Irak, Nuri al-Maliki, kepada
tamunya, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, Senin.
"Krisis di Irak saat ini ancaman tidak hanya bagi Irak, tetapi juga
untuk kawasan dan perdamaian internasional", kata Maliki kepada
diplomat tinggi Washington itu, di Baghdad, kata satu pernyataan dari
kantornya.
Kerry tiba di Baghdad, Senin, dengan misi mendorong persatuan dan
stabilitas Irak menghadapi serangan gerilyawan utama yang bisa
merobek-robek negara itu menjadi bagian-bagian.
Serangan, yang dipimpin para pelaku jihad dari Negara Islam Irak dan
Mediterania (ISIL), tetapi juga melibatkan kelompok-kelompok lain,
telah membanjiri daerah-daerah utama dari lima provinsi utara dan barat
Baghdad.
Pasukan keamanan layu di bawah serangan awal, dan sekarang berjuang
untuk mempertahankan tanah mereka dalam menghadapi serangan gerilyawan
tanpa henti.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif
memperingatkan bahwa kelompok gerilyawan Negara Islam Irak dan
Mediterania (ISIL) menimbulkan ancaman bagi seluruh dunia.
"Kami percaya bahwa ISIL, sebagai kelompok ekstremis Takfiri,
merupakan ancaman bagi seluruh wilayah, seluruh dunia, dan kami mendesak
bahwa tidak ada investasi politik yang dilakukan pada kelompok-kelompok
teroris," kata Zarif.
Diplomat tinggi Iran itu juga mencatat bahwa pemerintah dan bangsa
Irak mampu melawan ISIL, dan menambahkan, "Kelompok Takfiri dibenci oleh
semua kelompok agama dan etnis di Irak."
Zarif lebih lanjut menunjukkan bahwa jumlah Sunni termasuk terbesar
korban dari kelompok anti-kemanusiaan ini, di Irak dan Suriah, meskipun
klaim-klaim mereka adalah Sunni.
Pada 10 Juni, para gerilyawan ISIL mengambil alih kota Mosul, ibu kota Provinsi Nineveh, Irak.
Mereka kemudian mengambil alih kota Tikrit, yang terletak sekitar 140 kilometer (87 mil) dari barat laut ibu kota, Baghdad.
Selama beberapa hari terakhir, angkatan bersenjata Irak telah
terlibat dalam bentrokan sengit dengan para teroris, yang telah
mengancam untuk mengambil tindakan kekerasan terhadap kota-kota Irak
lainnya, termasuk ibu kota.
Namun, sebelumnya mereka telah memperlambat sebagai pasukan militer
Irak dan pejuang relawan, yang telah mulai melibatkan mereka di beberapa
bidang, mendorong gerilyawan dari beberapa daerah yang mereka telah
serbu dan kuasai sebelumnya.
Krisis Irak ancaman bagi kawasan dan dunia
24 Juni 2014 09:23 WIB
Seorang pria berjalan dekat bangkai kendaraan yang dibakar milik pasukan keamanan Irak di kota utara Irak, Mosul, Jumat (13/6). Serangan Islam Sunni bisa mengancam memecah-belah Irak. (REUTERS/Stringer)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014
Tags: