BSI dorong peningkatan ekonomi masyarakat Bali lewat Sentra UMKM
18 Oktober 2024 14:35 WIB
Direktur Compliance and Human Capital BSI Tribuana Tunggadewi (keempat dari kanan) saat peresmian Sentra UMKM BSI di Bedugul, Kabupaten Tabanan, Bali, Jumat (18/10/2024). ANTARA/HO-BSI
Tabanan, Bali (ANTARA) - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mendukung peningkatan ekonomi masyarakat Bali dengan menghadirkan Sentra UMKM BSI di Kampung Candikuning, Bedugul, Kabupaten Tabanan, yang didukung dengan pendanaan dari zakat sebesar Rp1,5 miliar.
“Semoga kehadiran BSI di Bedugul mampu membawa nilai tambah, kemaslahatan, dan meningkatkan perekonomian masyarakat, sekaligus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di Bali,” kata Direktur Compliance & Human Capital BSI Tribuana Tunggadewi di Tabanan, Bali.
Berbeda dengan UMKM Center dengan penerima manfaat yang terbuka untuk umum dan didanai melalui pembiayaan, Sentra UMKM ditujukan khusus untuk mustahik dengan pendanaan berasal dari zakat.
"Kelas usaha di Sentra UMKM berbeda dengan UMKM Center. Di UMKM Center, kami mendukung usaha kecil, menengah, dan mikro. Sedangkan di Sentra UMKM, fokus kami adalah pada usaha mikro dan ultra mikro," jelas Dewi.
BSI menargetkan jumlah penerima manfaat di Sentra UMKM Bedugul mencapai 50 KK dan 160 jiwa. Menurut Dewi, Sentra UMKM menjadi salah satu implementasi dari program zakat di BSI yang diharapkan dapat mengangkat mustahik dari yang semula tidak bankable menjadi bankable. Sentra UMKM BSI juga berfokus untuk membantu UMKM menjadi legal dan feasible.
Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, Dewi mengatakan, BSI memiliki tanggung jawab dalam pemberdayaan ekonomi umat melalui dana ziswaf, khususnya zakat. Oleh karena itu, BSI berkolaborasi dengan BSI Maslahat dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI dalam pembangunan Sentra UMKM.
Sentra UMKM Bedugul menjadi model pemberdayaan berbasis ekonomi syariah dengan tiga bidang usaha utama yakni pertanian holtikultura, minimarket yang menjual produk-produk lokal, serta gedung serbaguna untuk kegiatan ekonomi dan sosial seperti pertemuan dan acara pernikahan.
Sentra UMKM BSI di Bedugul, Kampung Candikuning, menjadi salah satu contoh sentra UMKM BSI yang memiliki prioritas sektor pariwisata dan menjadi pertama kali diresmikan oleh BSI.
Sebagai informasi, Kampung Candikuning berlokasi di antara tiga obyek wisata populer antara lain Pura Ulun Danu Bratan, Danau Beratan, dan Kebun Raya Eka Karya Bali.
Dewi mengatakan, pembukaan Sentra UMKM BSI ini juga merupakan salah satu komitmen BSI untuk meningkatkan pariwisata di Bali, khususnya di kawasan Bali Tengah, agar terjadi pemerataan ekonomi bagi seluruh masyarakat Bali.
"Kami memilih Bali karena sebagai destinasi pariwisata internasional, Bali memiliki potensi besar untuk mendukung pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan. Dengan adanya Sentra UMKM di sini, kami berharap dapat mendorong pemerataan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali," kata Dewi.
Hingga Agustus 2024, BSI telah membangun sebanyak 35 Sentra UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Program ini telah memberikan manfaat kepada 3.717 jiwa dengan penyaluran dana zakat sebesar Rp17,4 miliar.
Baca juga: BSI perkuat UMKM Centre guna tingkatkan daya saing ekspor UMKM
Baca juga: Smesco memfasilitasi akses pasar lebih dari 13.000 UMKM
Baca juga: TDC sebut pembayaran digital bantu pencatatan keuangan UMKM
“Semoga kehadiran BSI di Bedugul mampu membawa nilai tambah, kemaslahatan, dan meningkatkan perekonomian masyarakat, sekaligus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di Bali,” kata Direktur Compliance & Human Capital BSI Tribuana Tunggadewi di Tabanan, Bali.
Berbeda dengan UMKM Center dengan penerima manfaat yang terbuka untuk umum dan didanai melalui pembiayaan, Sentra UMKM ditujukan khusus untuk mustahik dengan pendanaan berasal dari zakat.
"Kelas usaha di Sentra UMKM berbeda dengan UMKM Center. Di UMKM Center, kami mendukung usaha kecil, menengah, dan mikro. Sedangkan di Sentra UMKM, fokus kami adalah pada usaha mikro dan ultra mikro," jelas Dewi.
BSI menargetkan jumlah penerima manfaat di Sentra UMKM Bedugul mencapai 50 KK dan 160 jiwa. Menurut Dewi, Sentra UMKM menjadi salah satu implementasi dari program zakat di BSI yang diharapkan dapat mengangkat mustahik dari yang semula tidak bankable menjadi bankable. Sentra UMKM BSI juga berfokus untuk membantu UMKM menjadi legal dan feasible.
Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, Dewi mengatakan, BSI memiliki tanggung jawab dalam pemberdayaan ekonomi umat melalui dana ziswaf, khususnya zakat. Oleh karena itu, BSI berkolaborasi dengan BSI Maslahat dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI dalam pembangunan Sentra UMKM.
Sentra UMKM Bedugul menjadi model pemberdayaan berbasis ekonomi syariah dengan tiga bidang usaha utama yakni pertanian holtikultura, minimarket yang menjual produk-produk lokal, serta gedung serbaguna untuk kegiatan ekonomi dan sosial seperti pertemuan dan acara pernikahan.
Sentra UMKM BSI di Bedugul, Kampung Candikuning, menjadi salah satu contoh sentra UMKM BSI yang memiliki prioritas sektor pariwisata dan menjadi pertama kali diresmikan oleh BSI.
Sebagai informasi, Kampung Candikuning berlokasi di antara tiga obyek wisata populer antara lain Pura Ulun Danu Bratan, Danau Beratan, dan Kebun Raya Eka Karya Bali.
Dewi mengatakan, pembukaan Sentra UMKM BSI ini juga merupakan salah satu komitmen BSI untuk meningkatkan pariwisata di Bali, khususnya di kawasan Bali Tengah, agar terjadi pemerataan ekonomi bagi seluruh masyarakat Bali.
"Kami memilih Bali karena sebagai destinasi pariwisata internasional, Bali memiliki potensi besar untuk mendukung pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan. Dengan adanya Sentra UMKM di sini, kami berharap dapat mendorong pemerataan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali," kata Dewi.
Hingga Agustus 2024, BSI telah membangun sebanyak 35 Sentra UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Program ini telah memberikan manfaat kepada 3.717 jiwa dengan penyaluran dana zakat sebesar Rp17,4 miliar.
Baca juga: BSI perkuat UMKM Centre guna tingkatkan daya saing ekspor UMKM
Baca juga: Smesco memfasilitasi akses pasar lebih dari 13.000 UMKM
Baca juga: TDC sebut pembayaran digital bantu pencatatan keuangan UMKM
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: