Mark Rutte: Saya menantikan hari di mana Ukraina menjadi anggota NATO
18 Oktober 2024 12:45 WIB
Sekjen Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Mark Rutte, pada Kamis (17/10/2024) menyatakan bahwa aliansi tersebut akan terus melakukan segala upaya untuk memastikan Ukraina menang hingga akhirnya menjadi anggota NATO. ANTARA/Anadolu/py
London (ANTARA) - Sekjen Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Mark Rutte, pada Kamis (17/10) menyatakan bahwa aliansi tersebut akan terus melakukan segala upaya untuk memastikan Ukraina menang hingga akhirnya menjadi anggota NATO.
"Senang sekali memiliki Anda (Volodymyr Zelenskyy) di markas besar NATO. Saya menantikan hari ketika Ukraina berada di sini sebagai anggota aliansi ini. Dan hingga saat itu tiba, kami akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan Ukraina menang," ujar Rutte dalam konferensi pers bersama Zelenskyy.
Rutte juga mencatat bahwa pertemuan Menteri Pertahanan pada Kamis adalah yang pertama kali NATO melibatkan Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru.
Ia berterima kasih kepada mitra Indo-Pasifik atas dukungan luar biasa mereka untuk Ukraina, termasuk pengumuman Australia tentang pengiriman tank ke Ukraina.
"Ini adalah tanda jelas dari pendalaman kerja sama kita dalam menghadapi tantangan bersama. Perang di Ukraina telah menunjukkan bahwa ketidakstabilan di Eropa dapat berdampak luas di seluruh dunia," tambahnya.
Rutte menegaskan bahwa NATO bekerja sama dengan Ukraina untuk membawanya "semakin dekat dengan Aliansi."
Zelenskyy menyatakan bahwa rakyat Ukraina telah menunjukkan kemampuan mereka untuk mempertahankan nilai-nilai bersama dan melawan Rusia.
Menyambut dukungan dari mitra, Zelenskyy secara khusus berterima kasih kepada semua pihak yang membantu membangun kembali infrastruktur Ukraina setelah serangan Rusia, "terutama sekarang, menjelang musim dingin yang sulit."
Ketika ditanya tentang dukungan mitra untuk "Rencana Kemenangan" Ukraina, Zelenskyy mengatakan bahwa ia percaya pada bangsanya.
"Jika kita tidak kehilangan persatuan di Ukraina, kita akan menang," kata Zelenskyy.
"Penguatan Ukraina tidak hanya tergantung pada senjata," ujarnya, seraya menambahkan bahwa hal itu juga "bergantung pada kemauan... jika mitra kita tidak kehilangan persatuan, kita pun tidak akan kalah," tambahnya
Zelenskyy mengeklaim bahwa 10.000 tentara Korea Utara dapat bergabung dengan pasukan Rusia yang berperang di Ukraina.
Ia juga mengeklaim bahwa berdasarkan intelijen Ukraina, Korea Utara telah mengirim personel taktis dan perwira ke wilayah Ukraina yang diduduki.
Pernyataan Zelenskyy muncul sesaat setelah Rutte mengatakan bahwa NATO "tidak memiliki bukti bahwa tentara Korea Utara terlibat dalam pertempuran."
Namun, Rutte menambahkan bahwa mereka tahu "Korea Utara mendukung Rusia dengan berbagai cara, seperti pasokan senjata, pasokan teknologi, dan inovasi untuk mendukung mereka dalam perang."
Sumber: Anadolu
Baca juga: Menlu Hongaria: Ukraina masuk NATO dapat berujung ke Perang Dunia III
Baca juga: NATO peringatkan musim dingin terberat bagi Ukraina akibat perang
Baca juga: Rusia: NATO akan tetap bersikap anti-Rusia di bawah Sekjen Rutte
"Senang sekali memiliki Anda (Volodymyr Zelenskyy) di markas besar NATO. Saya menantikan hari ketika Ukraina berada di sini sebagai anggota aliansi ini. Dan hingga saat itu tiba, kami akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan Ukraina menang," ujar Rutte dalam konferensi pers bersama Zelenskyy.
Rutte juga mencatat bahwa pertemuan Menteri Pertahanan pada Kamis adalah yang pertama kali NATO melibatkan Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru.
Ia berterima kasih kepada mitra Indo-Pasifik atas dukungan luar biasa mereka untuk Ukraina, termasuk pengumuman Australia tentang pengiriman tank ke Ukraina.
"Ini adalah tanda jelas dari pendalaman kerja sama kita dalam menghadapi tantangan bersama. Perang di Ukraina telah menunjukkan bahwa ketidakstabilan di Eropa dapat berdampak luas di seluruh dunia," tambahnya.
Rutte menegaskan bahwa NATO bekerja sama dengan Ukraina untuk membawanya "semakin dekat dengan Aliansi."
Zelenskyy menyatakan bahwa rakyat Ukraina telah menunjukkan kemampuan mereka untuk mempertahankan nilai-nilai bersama dan melawan Rusia.
Menyambut dukungan dari mitra, Zelenskyy secara khusus berterima kasih kepada semua pihak yang membantu membangun kembali infrastruktur Ukraina setelah serangan Rusia, "terutama sekarang, menjelang musim dingin yang sulit."
Ketika ditanya tentang dukungan mitra untuk "Rencana Kemenangan" Ukraina, Zelenskyy mengatakan bahwa ia percaya pada bangsanya.
"Jika kita tidak kehilangan persatuan di Ukraina, kita akan menang," kata Zelenskyy.
"Penguatan Ukraina tidak hanya tergantung pada senjata," ujarnya, seraya menambahkan bahwa hal itu juga "bergantung pada kemauan... jika mitra kita tidak kehilangan persatuan, kita pun tidak akan kalah," tambahnya
Zelenskyy mengeklaim bahwa 10.000 tentara Korea Utara dapat bergabung dengan pasukan Rusia yang berperang di Ukraina.
Ia juga mengeklaim bahwa berdasarkan intelijen Ukraina, Korea Utara telah mengirim personel taktis dan perwira ke wilayah Ukraina yang diduduki.
Pernyataan Zelenskyy muncul sesaat setelah Rutte mengatakan bahwa NATO "tidak memiliki bukti bahwa tentara Korea Utara terlibat dalam pertempuran."
Namun, Rutte menambahkan bahwa mereka tahu "Korea Utara mendukung Rusia dengan berbagai cara, seperti pasokan senjata, pasokan teknologi, dan inovasi untuk mendukung mereka dalam perang."
Sumber: Anadolu
Baca juga: Menlu Hongaria: Ukraina masuk NATO dapat berujung ke Perang Dunia III
Baca juga: NATO peringatkan musim dingin terberat bagi Ukraina akibat perang
Baca juga: Rusia: NATO akan tetap bersikap anti-Rusia di bawah Sekjen Rutte
Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024
Tags: