Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin melemah tipis sebesar 5,57 poin didorong aksi lepas saham pelaku pasar asing.
IHSG BEI ditutup turun sebesar 5,57 poin atau 0,12 persen ke posisi 4.842,13. Sementara itu, indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 0,34 poin (0,04 persen) ke level 817,86.
"Indeks BEI tertekan seiring dengan aksi lepas saham oleh investor asing sehingga kekuatan naik kembali tertahan," ujar Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya di Jakarta, Senin.
Dalam data perdagangan BEI, pelaku pasar asing membukukan jual bersih (foreign net sell) sebesar Rp230,850 miliar pada awal pekan ini.
Kendati demikian, menurut William Surya Wijaya, pergerakan indeks BEI yang cenderung mendatar itu secara teknikal menunjukan koreksi sudah mulai cenderung terbatas sehingga potensi penguatan bisa dimanfaatkan pelaku pasar sebagai peluang.
"Dalam fase konsolidasi ini, pelaku pasar biasanya melakukan investasi untuk jangka pendek, ada baiknya pemilihan saham secara selektif dalam melakukan pembelian," katanya.
Analis HD Capital Yuganur Wijanarko menambahkan keadaan saham-saham di dalam negeri yang sudah berada dalam area jenuh jual (oversold) memberikan indikasi bahwa keadaan bisa berubah lebih positif untuk indeks BEI kembali menguat ke level 4.890-4.920 poin.
"Pelaku pasar direkomendasikan mengakumulasi secara moderat dalam beberapa saham seperti Astra International (ASII), Telekomunikasi Indonesia (TLKM), United Tractor (UNTR), Ace Hardware Indonesia (ACES).
Tercatat transaksi perdagangan saham di pasar reguler BEI sebanyak 163.335 kali dengan volume mencapai 5,03 miliar lembar saham senilai Rp4,34 triliun.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 389,25 poin (1,68 persen) ke level 23.804,81, indeks Nikkei naik 19,86 poin (0,13 persen) ke level 15.369,28 dan Straits Times melemah 2,48 poin (0,08 persen) ke posisi 3.256,32.
IHSG BEI ditutup melemah tipis 5,57 poin
23 Juni 2014 17:25 WIB
ILUSTRASI (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: