Pertamina tambah lagi pasokan elpiji untuk bulan puasa
23 Juni 2014 17:10 WIB
Hingga April 2014, realisasi penyaluran elpiji 3 kg sudah mencapai 1,572 juta unit dari target 4,783 juta unit. Pertamina mengawasi distribusi elpiji 3 kg dengan sistem simol3k, yang diterapkan di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat pada akhir 2013 dan akan diterapkan di seluruh Indonesia pada Mei 2014.(ANTARA/Agus Sudarmojo)
Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) menambah lagi pasokan elpiji tabung tiga kg untuk menjamin kebutuhan masyarakat di wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat menjelang dan selama bulan puasa.
General Manager Operasi Pemasaran Region III --mencakup Jakarta, Banten, dan Jabar-- Pertamina Afandi di Jakarta, Senin mengatakan, hingga akhir Juni 2014 perusahaan menyiapkan tambahan pasokan elpiji tabung tiga kg total 4,572 juta unit.
Rinciannya, menurut dia, Jawa Barat akan mendapat tambahan 3,365 juta tabung tiga kg, Jakarta 817 ribu unit, dan Banten 390 ribu unit.
Menurut dia, tambahan yang disiapkan tersebut 55 persen lebih besar dari rencana semula sebanyak 2,95 juta unit tabung tiga kg.
"Dengan tambahan ini, masyarakat tidak perlu khawatir dengan ketersediaan elpiji," ujar Afandi.
Sebelumnya, pasokan elpiji tabung tiga kg untuk wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten rencananya ditambah 2,95 juta unit.
Rinciannya, Jawa Barat akan dapat tambahan dua juta unit elpiji tabung tiga kg. Saat ini konsumsi harian elpiji Jawa barat mencapai 1,15 juta elpiji tabung tiga kg.
Lalu DKI Jakarta, yang konsumsi hariannya 338 ribu tabung elpiji, ditambah 506 ribu elpiji tabung tiga kg. Sementara Banten mendapat tambahan 419 ribu tabung elpiji tiga kg, lebih banyak dari konsumsi hariannya yang sebanyak 280 ribu tabung.
Pertamina juga menyatakan siap melakukan operasi pasar elpiji tabung tiga kg jika memang diperlukan untuk mengatasi peningkatan konsumsi bahan bakar bersubsidi tersebut di wilayah tertentu.
Wakil Presiden Komunikasi Pertamina Ali Mundakir mengatakan, operasi pasar elpiji tersebut akan dilakukan secara selektif.
Menurut perkiraan, ia mengatakan, konsumsi nasional elpiji selama Puasa dan Lebaran tidak terlalu melonjak. Namun khusus saat Lebaran terjadi pergeseran konsumsi dari kota-kota besar ke wilayah mudik terutama Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.
Sesuai Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 26/2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Liquefied Petroleum Gas, elpiji tiga kg bersubsidi hanya untuk rumah tangga dengan belanja bulanan maksimal Rp1,5 juta dan usaha mikro dengan omset maksimal Rp50 juta/bulan.
Di luar itu, Pertamina menyediakan produk elpiji nonsubsidi, yakni elpiji dalam tabung 50 kg, Bright Gas kemasan 12 kg, maupun Ease Gas kemasan sembilan kg dan 14 kg.
General Manager Operasi Pemasaran Region III --mencakup Jakarta, Banten, dan Jabar-- Pertamina Afandi di Jakarta, Senin mengatakan, hingga akhir Juni 2014 perusahaan menyiapkan tambahan pasokan elpiji tabung tiga kg total 4,572 juta unit.
Rinciannya, menurut dia, Jawa Barat akan mendapat tambahan 3,365 juta tabung tiga kg, Jakarta 817 ribu unit, dan Banten 390 ribu unit.
Menurut dia, tambahan yang disiapkan tersebut 55 persen lebih besar dari rencana semula sebanyak 2,95 juta unit tabung tiga kg.
"Dengan tambahan ini, masyarakat tidak perlu khawatir dengan ketersediaan elpiji," ujar Afandi.
Sebelumnya, pasokan elpiji tabung tiga kg untuk wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten rencananya ditambah 2,95 juta unit.
Rinciannya, Jawa Barat akan dapat tambahan dua juta unit elpiji tabung tiga kg. Saat ini konsumsi harian elpiji Jawa barat mencapai 1,15 juta elpiji tabung tiga kg.
Lalu DKI Jakarta, yang konsumsi hariannya 338 ribu tabung elpiji, ditambah 506 ribu elpiji tabung tiga kg. Sementara Banten mendapat tambahan 419 ribu tabung elpiji tiga kg, lebih banyak dari konsumsi hariannya yang sebanyak 280 ribu tabung.
Pertamina juga menyatakan siap melakukan operasi pasar elpiji tabung tiga kg jika memang diperlukan untuk mengatasi peningkatan konsumsi bahan bakar bersubsidi tersebut di wilayah tertentu.
Wakil Presiden Komunikasi Pertamina Ali Mundakir mengatakan, operasi pasar elpiji tersebut akan dilakukan secara selektif.
Menurut perkiraan, ia mengatakan, konsumsi nasional elpiji selama Puasa dan Lebaran tidak terlalu melonjak. Namun khusus saat Lebaran terjadi pergeseran konsumsi dari kota-kota besar ke wilayah mudik terutama Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.
Sesuai Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 26/2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Liquefied Petroleum Gas, elpiji tiga kg bersubsidi hanya untuk rumah tangga dengan belanja bulanan maksimal Rp1,5 juta dan usaha mikro dengan omset maksimal Rp50 juta/bulan.
Di luar itu, Pertamina menyediakan produk elpiji nonsubsidi, yakni elpiji dalam tabung 50 kg, Bright Gas kemasan 12 kg, maupun Ease Gas kemasan sembilan kg dan 14 kg.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014
Tags: