Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasional (Daop) 1 Jakarta kembali menghadirkan layanan kesehatan gratis melalui Rail Clinic pada awal Oktober lalu, setelah sempat terhenti karena pandemi COVID-19.

Executive Vice President KAI Daop 1 Jakarta Yuskal Setiawan mengatakan layanan itu merupakan bentuk kepedulian perseroan terhadap masyarakat di wilayah operasionalnya.

“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, menambah pengetahuan tentang pentingnya menjaga kesehatan, serta meningkatkan kesadaran akan keselamatan perjalanan kereta api,” ujar Yuskal Setiawan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Pihaknya memanfaatkan jalur kereta api untuk menjangkau daerah yang sulit diakses oleh kendaraan bermotor, dengan tujuan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Baca juga: KAI adakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga Banyumas

Baca juga: KAI Cirebon operasikan kereta klinik untuk pengobatan gratis warga


Kegiatan tersebut dilaksanakan di dua stasiun, yakni Stasiun Maseng, Bogor, Jawa Barat, pada 2 Oktober dan Stasiun Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat, pada 3 Oktober.

Di setiap stasiun, KAI Daop 1 Jakarta menghadirkan pemeriksaan kesehatan umum bagi 250 pasien, pemeriksaan kesehatan gigi untuk 30 pasien, pemeriksaan kesehatan ibu hamil bagi 50 pasien, pemeriksaan laboratorium sederhana untuk 100 orang, pemeriksaan mata, serta penyuluhan kesehatan gigi dan mulut bagi anak-anak.

Selain layanan kesehatan gratis, Plh. Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta Tohari menyampaikan bahwa pihaknya juga membagikan 500 paket sembako untuk warga yang tinggal di sekitar kedua stasiun.

Perseroan juga memberikan 60 kacamata gratis kepada siswa SDN 3 Ciadeg, Bogor, 30 kacamata gratis kepada murid SDN 2 Mangkalaya, Sukabumi, serta 30 kacamata gratis kepada siswa SDN Sawahlega, Sukabumi.

Kegiatan Rail Clinic di Stasiun Maseng melibatkan 37 tenaga kesehatan, termasuk tujuh dokter umum, satu dokter gigi, dua dokter spesialis kandungan, empat bidan, empat tenaga optik, empat tenaga laboratorium, 12 perawat umum, dua apoteker, dan satu perawat gigi.

Sementara pelaksanaan Rail Clinic di Stasiun Cisaat melibatkan 33 tenaga kesehatan, termasuk lima dokter umum, satu dokter gigi, dua dokter spesialis kandungan, empat bidan, empat tenaga optik, empat tenaga laboratorium, 10 perawat umum, dua apoteker, dan satu perawat gigi.

Selain Rail Clinic, Tohari menuturkan bahwa pihaknya juga menyediakan Rail Library yang dilengkapi dengan buku-buku untuk anak-anak dan dewasa, serta fasilitas e-library dengan enam monitor layar sentuh yang berisi berbagai bahan bacaan, video edukatif, dan lagu anak-anak.*

Baca juga: KAI dukung kegiatan mudik asyik baca buku untuk tingkatkan literasi

Baca juga: "Rail library" ajarkan anak cinta transportasi umum demi kurangi emisi