Dirut Garuda raih penghargaan tokoh transformatif industri penerbangan
17 Oktober 2024 20:10 WIB
Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia Irfan Setiaputra (kanan) menerima penghargaan sebagai "Tokoh Transformatif Industri Penerbangan Nasional", di Jakarta, Kamis (17/10/2024). ANTARA/HO-Humas Garuda Indonesia.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menerima penghargaan sebagai "Tokoh Transformatif Industri Penerbangan Nasional" atas kontribusinya dalam memajukan dan mentransformasi industri penerbangan Indonesia.
"Kami berterima kasih atas penghargaan ini, penghargaan seperti ini adalah penghargaan bagi seluruh manajemen dan karyawan di Garuda karena pencapaian ini bukan kerja keras saya sendiri, tapi kerja tim," kata Irfan dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Penghargaan tersebut merupakan rekognisi atas capaian kepemimpinannya dalam menyusun strategi upaya transformasi Garuda Indonesia untuk perbaikan dan penyegaran kinerja dari aspek keuangan.
Selain itu, tata kelola perusahaan melalui restrukturisasi kinerja yang disebut sebut terbesar dan terkompleks yang pernah dilakukan sepanjang sejarah korporasi nasional.
Irfan menerima penghargaan tersebut dalam "detikCom Award 2024". Proses penilaian penghargaan tersebut dilakukan melalui sejumlah pendekatan di antaranya metode analisis kuantitatif, kualitatif, dan proses Focus Group Discussion (FGD), dan survei yang dilakukan kepada 1000 responden.
Pada tahun 2020, Garuda membukukan rugi bersih sebesar 2,44 miliar dolar AS. Kemudian, rugi itu membengkak jadi 4,15 miliar dolar AS pada 2021. Kinerja perusahaan yang memburuk ini tak lepas karena pandemi COVID-19 yang membatasi pergerakan orang.
Namun, di tahun 2022 kinerja Garuda Indonesia berbalik positif dengan membukukan laba bersih 3,73 miliar dolar AS. Lalu, pada tahun 2023 mencatatkan laba bersih 250,04 miliar dolar AS.
Capaian kinerja finansial ini turut ditopang oleh capaian kinerja operasi yang solid, yakni dengan diperolehnya predikat maskapai penerbangan paling tepat waktu di dunia dari tahun 2020-2023 lalu.
Garuda Indonesia terus berupaya memperkuat kepercayaan publik dengan meraih penghargaan menjadi satu-satunya korporasi di bidang transportasi udara asal Indonesia yang meraih predikat “Perusahaan Paling Terpercaya di Dunia” versi Newsweek, media terkemuka di Amerika Serikat.
"Garuda Indonesia terus berupaya menerapkan prinsip tata kelola yang baik/good corporate governance (GCG)," katanya pula.
Garuda Indonesia juga turut melakukan sejumlah terobosan baru di bidang sustainability, di antaranya menjadi maskapai pertama di Indonesia yang mendorong penggunaan Sustainable Aviation Fuel (SAF) melalui uji coba penggunaan bahan bakar bioavtur J2.4 yang berbasis minyak inti kelapa sawit pada penerbangan komersialnya.
Di sisi lain, Garuda Indonesia juga menguatkan komitmennya di bidang sustainability dengan menjadi maskapai Indonesia pertama yang menjajaki transaksi sertifikat penurunan emisi di bursa karbon IDX.
Irfan juga menjadi salah satu penggiat utama dalam aktivitas promosional produk dalam negeri, melalui pengembangan ekosistem promosional di industri penerbangan, khususnya di Garuda Indonesia.
Baca juga: Garuda Indonesia raih peringkat IdBB dari Pefindo berkat bisnis stabil
Baca juga: Dirut Garuda: Merger diharapkan menguntungkan ekosistem pariwisata
"Kami berterima kasih atas penghargaan ini, penghargaan seperti ini adalah penghargaan bagi seluruh manajemen dan karyawan di Garuda karena pencapaian ini bukan kerja keras saya sendiri, tapi kerja tim," kata Irfan dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Penghargaan tersebut merupakan rekognisi atas capaian kepemimpinannya dalam menyusun strategi upaya transformasi Garuda Indonesia untuk perbaikan dan penyegaran kinerja dari aspek keuangan.
Selain itu, tata kelola perusahaan melalui restrukturisasi kinerja yang disebut sebut terbesar dan terkompleks yang pernah dilakukan sepanjang sejarah korporasi nasional.
Irfan menerima penghargaan tersebut dalam "detikCom Award 2024". Proses penilaian penghargaan tersebut dilakukan melalui sejumlah pendekatan di antaranya metode analisis kuantitatif, kualitatif, dan proses Focus Group Discussion (FGD), dan survei yang dilakukan kepada 1000 responden.
Pada tahun 2020, Garuda membukukan rugi bersih sebesar 2,44 miliar dolar AS. Kemudian, rugi itu membengkak jadi 4,15 miliar dolar AS pada 2021. Kinerja perusahaan yang memburuk ini tak lepas karena pandemi COVID-19 yang membatasi pergerakan orang.
Namun, di tahun 2022 kinerja Garuda Indonesia berbalik positif dengan membukukan laba bersih 3,73 miliar dolar AS. Lalu, pada tahun 2023 mencatatkan laba bersih 250,04 miliar dolar AS.
Capaian kinerja finansial ini turut ditopang oleh capaian kinerja operasi yang solid, yakni dengan diperolehnya predikat maskapai penerbangan paling tepat waktu di dunia dari tahun 2020-2023 lalu.
Garuda Indonesia terus berupaya memperkuat kepercayaan publik dengan meraih penghargaan menjadi satu-satunya korporasi di bidang transportasi udara asal Indonesia yang meraih predikat “Perusahaan Paling Terpercaya di Dunia” versi Newsweek, media terkemuka di Amerika Serikat.
"Garuda Indonesia terus berupaya menerapkan prinsip tata kelola yang baik/good corporate governance (GCG)," katanya pula.
Garuda Indonesia juga turut melakukan sejumlah terobosan baru di bidang sustainability, di antaranya menjadi maskapai pertama di Indonesia yang mendorong penggunaan Sustainable Aviation Fuel (SAF) melalui uji coba penggunaan bahan bakar bioavtur J2.4 yang berbasis minyak inti kelapa sawit pada penerbangan komersialnya.
Di sisi lain, Garuda Indonesia juga menguatkan komitmennya di bidang sustainability dengan menjadi maskapai Indonesia pertama yang menjajaki transaksi sertifikat penurunan emisi di bursa karbon IDX.
Irfan juga menjadi salah satu penggiat utama dalam aktivitas promosional produk dalam negeri, melalui pengembangan ekosistem promosional di industri penerbangan, khususnya di Garuda Indonesia.
Baca juga: Garuda Indonesia raih peringkat IdBB dari Pefindo berkat bisnis stabil
Baca juga: Dirut Garuda: Merger diharapkan menguntungkan ekosistem pariwisata
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024
Tags: