Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan meskipun Kementerian Koperasi dan UKM akan dipisah menjadi dua kementerian, sinergi dan kerja sama antara koperasi dan UMKM akan tetap terjalin dengan baik.

Teten, kepada wartawan di kantornya di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa presiden terpilih Prabowo Subianto memang sangat ingin untuk memperbesar koperasi. Apalagi sang kakek, RM Margono Djojohadikoesoemo adalah seorang yang sangat memperhatikan dan terlibat dalam persoalan-persoalan kredit rakyat dan koperasi pada zaman pemerintahan kolonial.

Ia juga menekankan bahwa meskipun dibagi menjadi dua kementerian, koperasi dan UKM akan tetap saling berkaitan erat. Terlebih lagi, koperasi telah terbukti menjadi wadah yang efektif untuk menyatukan dan memperkuat usaha mikro.

Teten menjelaskan bahwa salah satu contoh nyata potensi besar koperasi adalah keberhasilan model korporasi petani. Model ini disebutnya telah terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama para pelaku usaha mikro.

“Meskipun koperasi dan UKM dipisah, menurut saya masih bisa disinergikan karena koperasi di sektor tertentu bisa menjadi alat untuk mengagregasi usaha-usaha mikro supaya bisa memenuhi skala ekonomi,” ujarnya.

Terkait kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang akan mengisi kedua kementerian tersebut, Teten mengatakan bahwa deputi-deputi yang ada di Kemenkop UKM, seperti Deputi Bidang UKM, Deputi Bidang Usaha Mikro, Deputi Perkoperasian, dan Deputi Kewirausahaan akan dipisah sesuai dengan sektornya masing-masing.

Sebelumnya, Teten mengungkapkan bahwa Budi Arie Seitiadi, yang saat ini menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika, bakal menjadi menteri koperasi pada kabinet pemerintahan mendatang.

Sementara itu, menteri UKM akan dijabat oleh Maman Abdurrahman.

Baca juga: Kemenkop UKM paparkan strategi alternatif pembiayaan bagi UMKM
Baca juga: Menkop UKM ungkap empat upaya wujudkan "modest fashion" RI mendunia
Baca juga: Teten: Koperasi modern berperan dorong hilirisasi