Beijing (ANTARA) - China akan menerapkan serangkaian langkah tambahan untuk menstabilkan sektor properti, ungkap Menteri Perumahan dan Pembangunan Perkotaan-Pedesaan China Ni Hong dalam sebuah konferensi pers pada Kamis (17/10).

"Pemerintah akan meningkatkan dukungan untuk proyek-proyek renovasi desa urban (urban village) dan rumah reyot," tutur Ni.

Ia menambahkan bahwa China akan merampungkan renovasi satu juta unit rumah tambahan semacam itu lewat penyediaan kompensasi uang kepada para penghuninya.

Menteri tersebut menekankan semua proyek real estat yang memenuhi syarat akan dicantumkan dalam mekanisme "daftar putih", dan kebutuhan pembiayaan yang wajar akan dipenuhi lewat pinjaman.

Hingga 16 Oktober, nilai pinjaman untuk proyek real estat yang dicantumkan dalam "daftar putih" mencapai 2,23 triliun yuan (1 yuan = Rp2.182), papar Wakil Kepala Administrasi Regulasi Keuangan Nasional (National Financial Regulatory Administration) China Xiao Yuanqi dalam konferensi pers itu.

"Diperkirakan bahwa per akhir 2024, nilai pinjaman yang disetujui untuk proyek-proyek yang dicantumkan dalam "daftar putih" akan meningkat dua kali lipat menjadi lebih dari 4 triliun yuan," kata Xiao.

Di bawah mekanisme "daftar putih" yang diluncurkan pada akhir Januari 2024, otoritas lokal merekomendasikan agar lembaga-lembaga keuangan dapat menyediakan dukungan keuangan kepada proyek real estat yang memenuhi syarat.

Mekanisme tersebut merupakan bagian dari upaya China untuk menstabilkan sektor yang terbebani masalah utang itu dan meningkatkan kepercayaan pada industri yang menyumbang hampir enam persen dari produk domestik bruto (PDB) negara tersebut.