Komisaris PBB: Israel cegat sistematis bantuan kemanusiaan ke Gaza
17 Oktober 2024 16:54 WIB
Kondisi anak-anak di Gaza semakin mengenaskan dari hari ke hari, dengan pasokan makanan, air, dan obat-obatan semakin minim dan diperburuk serangan Israel serta pembatasan ketat bantuan kemanusiaan, kata juru bicara UNICEF pada Selasa (15/10/2024). /ANTARA/Anadolu/py
Teheran (ANTARA) - Rezim Israel secara sistematis mencegat bantuan kemanusiaan ke Gaza, menurut Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Hak Asai Manusia (HAM) Volker Turk.
Dalam pidatonya pada Kamis, Turk menekankan "pentingnya untuk memantau peringatan dini, pencegahan, tanggung jawab dan perdamaian di tengah pelanggaran hukum internasional yang terus terjadi dan meluasnya impunitas," menurut situs PBB.
"Perang — jika penyebabnya tidak ditangani — akan merembet ke zona pertempuran baru," katanya.
Dia menambahkan bahwa penindasan berkepanjangan terhadap rakyat Palestina dan siklus kebencian, kematian dan kehancuran berulang di Timur Tengah menjadi "sebuah pertunjukan tragis dari kenyataan ini."
Lebih dari 42.000 warga Palestina di Gaza terbunuh, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan hampir 1,9 juta orang mengungsi akibat serangan gencar militer Israel yang tiada henti.
"Saya tidak bisa cukup menggarisbawahi kondisi bertahan hidup menyedihkan yang dialami warga Palestina di Gaza," kata Turk yang juga mencatat bahwa bantuan kemanusiaan yang memadai ditolak secara sistematis.
Sumber: IRNA-OANA
Baca juga: Diancam AS, Israel janji segera atasi krisis kemanusiaan di Gaza
Baca juga: Saudi minta AS hentikan pasokan senjata ke Israel jika Gaza kelaparan
Dalam pidatonya pada Kamis, Turk menekankan "pentingnya untuk memantau peringatan dini, pencegahan, tanggung jawab dan perdamaian di tengah pelanggaran hukum internasional yang terus terjadi dan meluasnya impunitas," menurut situs PBB.
"Perang — jika penyebabnya tidak ditangani — akan merembet ke zona pertempuran baru," katanya.
Dia menambahkan bahwa penindasan berkepanjangan terhadap rakyat Palestina dan siklus kebencian, kematian dan kehancuran berulang di Timur Tengah menjadi "sebuah pertunjukan tragis dari kenyataan ini."
Lebih dari 42.000 warga Palestina di Gaza terbunuh, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan hampir 1,9 juta orang mengungsi akibat serangan gencar militer Israel yang tiada henti.
"Saya tidak bisa cukup menggarisbawahi kondisi bertahan hidup menyedihkan yang dialami warga Palestina di Gaza," kata Turk yang juga mencatat bahwa bantuan kemanusiaan yang memadai ditolak secara sistematis.
Sumber: IRNA-OANA
Baca juga: Diancam AS, Israel janji segera atasi krisis kemanusiaan di Gaza
Baca juga: Saudi minta AS hentikan pasokan senjata ke Israel jika Gaza kelaparan
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024
Tags: