Saudi minta AS hentikan pasokan senjata ke Israel jika Gaza kelaparan
17 Oktober 2024 16:18 WIB
Setidaknya 200.000 warga Palestina di kamp Jabalia, Jalur Gaza bagian utara berada dalam kondisi tanpa pasokan pangan, air, atau obat-obatan selama 12 hari berturut-turut setelah diserbu Israel tanpa jeda, menurut laporan Pertahanan Sipil Gaza pada Rabu malam. ANTARA/Anadolu/py.
Moskow (ANTARA) - Duta Besar Arab Saudi untuk Inggris, Khalid bin Bandar Al Saud, menyerukan pemerintah Amerika Serikat untuk menghentikan pengiriman senjata ke Israel jika bantuan kemanusiaan tambahan tidak sampai ke Jalur Gaza, lapor koran Politico pada Kamis.
Diplomat Saudi tersebut mendesak Washington untuk menindaklanjuti ancamannya dan menghentikan pengiriman senjata ke Israel jika lebih banyak bantuan kemanusiaan tidak diizinkan masuk ke wilayah Palestina tersebut dalam 30 hari ke depan.
Arab Saudi berharap AS akan menepati janjinya mengenai ultimatum yang diberikan kepada Israel, dengan mencatat bahwa tidak ada negara di dunia yang dapat mempengaruhi keputusan Israel lebih dari AS.
Baca juga: Diancam AS, Israel janji segera atasi krisis kemanusiaan di Gaza
Dubes Arab Saudi itu juga mengatakan tindakan Israel tidak membawa kawasan menuju perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah, namun malah membuat Israel berada dalam bahaya yang lebih besar daripada beberapa dekade sebelumnya.
Pada Selasa, media Israel melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengirim surat kepada Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dan Menteri Urusan Strategis Ron Dearmer yang mengancam mereka dengan embargo senjata terhadap Israel, jika krisis kemanusiaan di Jalur Gaza tidak tertangani dalam sebulan.
Kemudian pada Rabu, portal berita Axios yang mengutip beberapa sumber melaporkan bahwa pejabat Israel berjanji akan segera memperbaiki situasi kemanusiaan di Jalur Gaza.
Sumber: Sputnik
Baca juga: Israel turunkan pasukan tambahan di Tepi Barat jelang hari raya Sukkot
Diplomat Saudi tersebut mendesak Washington untuk menindaklanjuti ancamannya dan menghentikan pengiriman senjata ke Israel jika lebih banyak bantuan kemanusiaan tidak diizinkan masuk ke wilayah Palestina tersebut dalam 30 hari ke depan.
Arab Saudi berharap AS akan menepati janjinya mengenai ultimatum yang diberikan kepada Israel, dengan mencatat bahwa tidak ada negara di dunia yang dapat mempengaruhi keputusan Israel lebih dari AS.
Baca juga: Diancam AS, Israel janji segera atasi krisis kemanusiaan di Gaza
Dubes Arab Saudi itu juga mengatakan tindakan Israel tidak membawa kawasan menuju perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah, namun malah membuat Israel berada dalam bahaya yang lebih besar daripada beberapa dekade sebelumnya.
Pada Selasa, media Israel melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengirim surat kepada Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dan Menteri Urusan Strategis Ron Dearmer yang mengancam mereka dengan embargo senjata terhadap Israel, jika krisis kemanusiaan di Jalur Gaza tidak tertangani dalam sebulan.
Kemudian pada Rabu, portal berita Axios yang mengutip beberapa sumber melaporkan bahwa pejabat Israel berjanji akan segera memperbaiki situasi kemanusiaan di Jalur Gaza.
Sumber: Sputnik
Baca juga: Israel turunkan pasukan tambahan di Tepi Barat jelang hari raya Sukkot
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024
Tags: