Jakarta (ANTARA) - Kolaborasi Kemendikbudristek dengan organisasi nirlaba, Indohun dan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (Usaid) berhasil meningkatkan kompetensi lulusan di bidang one health.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbudristek, Abdul Haris mengatakan kolaborasi lintas sektor dari berbagai disiplin ilmu sektor kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan, sudah seharusnya dilakukan guna mengantisipasi adanya wabah serupa COVID-19 di masa mendatang.

Baca juga: YIARI: Pendekatan "One Health" penting cegah penyakit zoonosis
“Melalui proyek One Health Workforce Next Generation (OHW-NG), kami berusaha menghasilkan SDM yang memiliki kompetensi One Health pada sektor kesehatan masyarakat, kesehatan hewan, dan kesehatan lingkungan hidup untuk pelaksanaan program pencegahan, deteksi dini, dan respons terhadap zoonosis ataupun penyakit infeksi baru,” kata Abdul Haris di Jakarta, Kamis.

Lebih lanjut, ia mengatakan proyek tersebut juga telah diintegrasikan dengan program unggulan Direktorat Jenderal Dikti Ristek.

Beberapa di antaranya melalui program dan aktivitas dosen maupun mahasiswa dalam menangani kasus zoonosis dan juga masalah kesehatan di sekitar melalui peningkatan One Health Student Lab, One Health Student Club serta pelatihan di beberapa universitas.

Ia menyebutkan saat ini juga sudah terdapat 8 One Health Collaborating Center (OHCC) yang bekerja sama dengan universitas, pemerintah, dan masyarakat setempat, yakni di Universitas Airlangga, Universitas Cendrawasih, IPB, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Mulawarman.

Baca juga: BRIN perkuat kolaborasi riset "One Health", cegah penyakit zoonosis

Baca juga: Laporan Baru 'One World, One Health' Menunjukkan Kebutuhan Penting untuk Kolaborasi yang Lebih Erat
Pihaknya berharap Indohun melalui OHCC dapat menjadi think tank bagi Direktorat Jenderal Dikti Ristek, khususnya sebagai pusat riset dan Iptek terkait isu one health, sehingga dapat menghasilkan kebijakan yang berbasis penelitian untuk kesiapsiagaan dan deteksi dini penyakit maupun krisis kesehatan.

Ia mengatakan Kemendikbudristek akan memfasilitasi kolaborasi Indohun dengan kelompok kerja nasional AHS dalam upaya percepatan pengembangan OHCC di berbagai wilayah di Indonesia.