Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Uni Eropa telah menandatangani pengaturan administratif kerja sama penguatan kapasitas penanggulangan bencana dan respons darurat.

"Kolaborasi ini memanfaatkan kekuatan dan kapasitas kedua organisasi di bidang manajemen bencana dan bantuan kemanusiaan," kata Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN untuk Urusan Komunitas dan Perusahaan, Nararya S. Soeprapto, saat membuka acara penandatanganan tersebut di Jakarta, Kamis (17/10).

Penandatanganan itu dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perlindungan Sipil Eropa dan Operasi Bantuan Kemanusiaan Komisi Eropa (DG ECHO) dan Pusat Koordinasi ASEAN untuk Bantuan Kemanusiaan dalam Penanggulangan Bencana (AHA Centre).

Menurut Nararya, kerja sama itu tidak hanya terkait dengan penanggulangan bencana, tetapi juga kesiapan menghadapi bencana di masa depan.

Oleh karena itu, kata dia, dibutuhkan kesiapan masyarakat untuk mengurangi risiko bencana, mengantisipasi tantangan, dan melakukan upaya pemulihan secara lebih efektif dari bencana alam dan bencana yang disebabkan oleh manusia.

"AHA Centre, sebagai lembaga kerja sama regional utama ASEAN di bidang penanggulangan bencana, secara unik memperoleh manfaat dari penguatan kerja sama dan kemitraan dengan DG ECHO, lembaga terkemuka di bidang kemanusiaan," katanya.

Nararya juga menyebut penandatanganan itu wujud lain dari hubungan ASEAN-Uni Eropa yang semakin kuat di berbagai bidang.

Baca juga: ASEAN-EU sepakat hukum internasional harus ditegakkan tak pandang bulu
Baca juga: ASEAN-Uni Eropa serukan seluruh negara jaga stabilitas pupuk