Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) menargetkan puluhan ribu wisatawan hadir saat konser musisi jazz dunia di Benteng Kuto Besak (BKB) pada 30 November 2024.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang Sulaiman Amin dikonfirmasi di Palembang, Kamis, mengatakan bahwa konser musisi jazz dunia tersebut akan menghadirkan para musisi yang berasal dari mancanegara, seperti Belanda, Australia, Kuba, juga musisi dari Indonesia.

Baca juga: Pemkot Palembang gandeng musisi Jazz dunia angkat prestise kota
"Ini diharapkan menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Kota Palembang, sehingga kami menargetkan puluhan ribu wisatawan berkunjung ke kota ini," katanya.

Ia menyebutkan bahwa saat ini kunjungan wisatawan mancanegara ke Kota Palembang pada Agustus lalu meningkat sebesar 1,3 persen dari tahun lalu sebanyak dua juta wisatawan. Artinya, meningkat sekitar tiga puluh ribu wisatawan yang mengunjungi Kota Palembang.

Dalam konser tersebut tentunya akan menghidupkan UMKM dan heritage kawasan BKB dan sungai Musi Kota Palembang. Para musisi tersebut juga akan diajak untuk tur ke kawasan sungai Musi.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, Sumatera Selatan menggandeng musisi Jazz dunia untuk mengangkat prestise kota tersebut.

Penjabat Wali Kota Palembang Ucok Abdulrauf Darmenta mengatakan para musisi Jazz dunia tersebut bakal meramaikan Kota Palembang pada tanggal 30 November 2024, dalam rangka memperkenalkan prestise kota itu. Selain itu, juga menjadi upaya pemkot setempat dalam mengangkat wisata dan heritage daerah itu.

Baca juga: Festival musik Jazz Gunung Burangrang siap digelar 19 Oktober 2024

Baca juga: Kemenparekraf Apresiasi Keberhasilan Jazz Gunung Bromo 2024 Menggabungkan Musik, Wisata dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal
Untuk menyukseskan acara tersebut Pj Wali Kota bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, di antaranya melakukan audiensi dengan PT Bukit Asam dan PT Angkasa Pura.

"Mereka mendukung kegiatan kita World Music Jazz Festival di BKB, itu musisi-musisi dunia. Oleh karena itu, kita harus berbenah," katanya.

Ia menambahkan adapun musisi yang sudah resmi ada yang dari Belanda tiga orang, Amerika lima orang, Kuba satu orang, dan Indonesia cukup banyak, kemudian dari Australia, Jepang dan Singapura.