Teheran (ANTARA News) - Para pendukung Iran terperangah menyesal setelah sebuah gol pada menit-menit terakhir dari Pemain Terbaik Dunia empat kali Lionel Messi membuat tim kesayangannya Team Melli kalah 0-1 dari Argentina.
Namun mereka juga merasa dirampok wasit ketika Iran tidak mendapat hadiah penalti ketika penyerang Ashkan Dejagah dijatuhkan oleh bek Argentina Pablo Zabaleta di kotak penalti.
"Kami dirampok," kata Atieh, penonton Iran yang mengenakan busana tradisional Iran.
"Itu jelas sekali tendangan penalti" kata komentator televisi mengomentari siaran langsung yang ditonton jutaan orang di Iran.
Dia mencerca wasit asal Serbia Milorad Mazic, "Dia berulang kali merugikan kita."
Ehsan yang wajahnya ditutupi bendera Iran, menyambung, "Kami bermain bagus sekali melawan salah satu tim terbaik di dunia. Pada akhirnya kami hanya dikalahkan Messi."
Jimat Argentina itu membungkam Iran setelah 90 menit bertahan secara efektif dan melakukan serangan balik, lewat tendangan melengkung nan cemerlang ke sudut kiri atas gawang Iran.
Orang-orang di Teheran berkendara sambil membunyikan klakson dan mengibarkan bendera nasionalnya untuk mendukung timnas mereka.
"Ini adalah momen membanggakan bagi sejarah sepak bola Iran," kata Negar, yang seperti teman-temannya memplester wajahnya dengan bendera Iran.
Reza, yang selain bangga pada timnya walau kalah 0-1, mengecam manajemen buruk Federasi Sepak Bola Iran.
"Anak-anak kami sempurna. Memalukan mereka tidak mendapatkan persiapan yang layak," kata dia menunjuk hanya satu laga persahabatan menjelang Piala Dunia yang diadakan timnas Iran, dengan alasan kekurangan dana.
"Dan kini mereka bahkan tidak bisa memperpanjang kontrak (Carlos) Queiroz'," sambung dia seperti dikutip AFP.
Iran bangga tapi merasa dirampok
22 Juni 2014 07:55 WIB
Pelatih tim nasional Iran Carlos Queiroz (Reuters/grafis)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014
Tags: